Surabaya, MINA – Sekertaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Nur Syam mengajak mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) untuk menjadi agen moderasi agama.
Ajakan ini disampaikan Nur Syam saat memberikan kuliah umum mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang digagas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UINSA dengan tema, ‘Perspektif Sosiologi Tentang Perkembangan Relasi Agama dan Politik di Indonesia’.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Saya ingin, mahasiswa UINSA menjadi agen untuk menggerakkan Moderasi Agama. Kita harus membangun kerukunan umat beragama. Kita tidak ingin Indonesia terpecah belah. Kita harus membangun Indonesia yang lebih baik. Karena kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam,” kata Nur Syam di hadapan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Jumat (3/11).
Menurut Nur Syam, sebagaimana laman Kemenag yang dikutip MINA, pemerintah terus mengupayakan agar pendidikan menjadi panglima dalam peningkatan sumber daya manusia dan penguatan wawasan keagamaan mahasiswa.
“Saya berharap, mahasiswa PTKN dapat memahami esensi dan substansi agama sehingga mampu mencegah diri dan masyarakat sekitarnya dari sikap terlalu ektrim, baik kiri atau kanan,” ujar Mantan Dirjen Pendidiakan Islam ini.
Sebelumnya, Kaprodi Sosiologi yang juga moderator kuliah umum, Amal Taufiq menyampaikan, relasi agama dan politik menjadi tema menarik khususnya di tahun politik. Namun, juga tidak bisa dipungkiri bahwa keduanya kerap menjadi dua kubu yang seolah terus dipertentangkan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian cinderamata berupa buku terbaru karya Prof. Nur Syam berjudul ‘Menjaga Harmoni Menuai Damai’ kepada Rektor UIN Sunan Ampel, Abd A’la. Sementara Nur Syam memperoleh cinderamata berupa buku karya Dekan FISIP UIN Sunan Ampel, Akh. Muzakki, berjudul ‘Eduspiring’. (R/R09/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru