Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, berdasarkan perhitungan para futurolog (peramal ilmiah) Indonesia akan menjadi negara adidaya, menyaingi Cina, India dan Amerika Serikat pada 2040 mendatang.
“Pada 1992, Prof Emidl Salim berkata kepada BJ Habibi tentang prediksi ilmiah para futurolog di sebuah konferensi di Rio De Jeniero, Brasil yang mengatakan Indonesia akan menjadi negara Adidaya 200 tahun kemudian,” kata Anwar pada peluncuran program Indonesia Muslim Travel Index 2018 di Jakarta, Selasa (5/6).
“Namun BJ Habibi dengan perhitungan yang ia miliki mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara adidaya dalam 50 tahun mendatang,” katanya.
Pada kesempatan lain, Anwar juga pernah berdialog dengan seorang investor yang menyatakan keoptimisannya kepada Indonesia yang akan menjadi negara maju. “Namun ada beberapa syarat yang harus dipunyai Indonesia jika ingin menjadi negara maju,” katanya.
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terjadi?
Syarat-syarat negara maju yang disebutkannya adalah; transparansi pemerintah, penegakan hukum di semua lini masyarakat dan stabilitas keamanan nasional sehingga masyarakat internaional merasa aman dan nyaman bekerja sama dan berinvestasi di Indonesia.
Anwar mengatakan, keoptimisan tentang Indonesia yang akan memimpin dunia juga disampaikan oleh para pemimpin Iran. “Mereka percaya bahwa yang akan memimpin dunia nanti bukanlah Muslim dari Timur Tengah, melainkan dari Indonesia yang memiliki ilmu dan budaya yang bagus,” tegasnya.
Jika melihat realita saat ini di Timur Tengah yang dilanda konflik internal, memang rasanya sulit kita berharap mereka akan memimpin dunia. Nah, harapan berikutnya adalah Muslim di Indonesia ini yang memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang panda lagi berakhlak mulia. (L/P2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza