Sekolah Islam di Inggris, Dilecehkan dengan Penggalan Kepala Babi

Ilustrasi. foto: (labortribune)
Ilustrasi: labortribune

Portsmouth, , 12 Rabi’ul Akhir 1437/22 Januari, 2016 (MINA) – Kejadian tidak mengenakkan terjadi di salah satu sekolah berbasis Islam di kota pelabuhan yang berada di pantai selatan Inggris, Portsmouth.

Sebuah penggalan kepala diikatkan menggunakan kabel ikatan berwarna putih di gerbang sekolah Madani AcademyNuffield Place, Portsmouth, Kamis, (21/01) pagi waktu setempat.

Insiden tersebut adalah yang kedua kalinya sejak 03 Desember 2013 lalu, demikian laporan Independent yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)..

Pihak kepolisian yakin bahwa potongan kepala hewan tersebut diikatkan sekitar pukul 06.00-17.40 waktu setempat, pada Rabu (20/1) malam. Inspektur Will Schofield dari Kepolisian Hampshire mengatakan ia tidak menganggap main-main kasus tersebut.

“Kami mengambil insiden ini sangat serius dan akan melakukan semua yang kami bisa untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab (atas insiden tersebut),” katanya.

Ia juga mendesak bagi siapa pun yang mengetahui informasi terkait insiden ini untuk secepat mungkin memberitahukannya kepada kepolisian setempat. “Saya mendesak siapa pun yang tahu informasi tentang insiden ini untuk datang (ke kepolisian) secepat mungkin,” tegasnya.

Menurut Schofield, insiden ini adalah insiden untuk pengucilan, dan merusak hubungan antar masyarakat. Pihak kepolisian sendiri saat ini sedang dalam proses penyelidikan tahap awal.

“Kami tidak akan mentolerir insiden di Portsmouth tersebut yang berusaha untuk merusak hubungan baik kita dengan semua lapisan masyarakat yang beragama,” tandasnya.

Direktur dan Kepala Sekolah Madani Academy Muhammad Lutfur Rahman, mengungkapkan kekecewaannya atas pelecehan agama itu.

“Kami sangat kecewa dengan apa yang telah terjadi,” katanya. “Kami selalu menemukan keramahan di Kota Portsmouth ini dan kami berharap ini tidak merusak hubungan baik yang kita miliki dengan masyarakat setempat,” tambahnya.

Islamofobia di Inggris Meningkat

Kejadian hampir serupa juga terjadi baru-baru ini di salah satu masjid terbesar pantai selatan Inggris, Masjid Jamia Bristol yang dilempari roti isi daging babi oleh empat orang warga setempat, dan mereka juga mengibarkan bendera bertuliskan “No Mosque (tidak ada masjid)” di pagar masjid.

Empat orang pelaku yakni Alison Bennett (46) , Mark Bennett (48), Kevin Crehan (34) dan Angelina Margaret Swales (31) ditangkap dan telah bebas bersyarat atas dakwaan melanggar ketertiban umum yaitu kejahatan rasial, Kamis ini.

Abdul Raoof Malik, Ketua Majelis Jamia Easton, dan anggota Dewan Masjid Jamia Bristol mengatakan bahwa ia merasa sangat menyesalkan atas kejadian yang dilakukan oleh sekelompok orang oportunis tersebut. “Saya sangat sedih,” katanya.

Walikota Bristol, George Ferguson dalam cuit-annya di Twitter mengecam aksi pelemparan tersebut dan mengatakan bahwa ia sangat muak pada serangan pengecut tersebut, dan ia tidak mentolerir perilaku keji itu.

“Saya muak dengan serengan pengecut kepada jamaah masjid Jamia Bristol, hari ini saya berdiri bersama Anda, Bristol tidak mentolerir perilaku keji tersebut,” tegasnya.(T/Roy/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.