Senator AS Kritik Pembicaraan antara Menlu Israel dan Rusia

Senator Lindsey Graham. [Foto: Nathan Posner/Anadolu Agency]

Washington, MINA – Senator Republik , salah seorang pendukung Israel yang paling menonjol di Kongres, mengkritik pembicaraan antara dan Rusia.

Ia mengatakan, gagasan mengenai Israel harus berbicara lebih sedikit tentang invasi kriminal Rusia ke agak menakutkan, Middle East Monitor melaporkan, Selasa (3/1).

“Saya harap Tuan Cohen mengerti bahwa ketika dia berbicara dengan Lavrov Rusia, dia berbicara dengan perwakilan rezim penjahat perang yang melakukan kejahatan perang dalam skala industri setiap hari,” katanya.

Mantan MK dan anggota senior Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, dan analis politik-keamanan, Ofer Shelah, menulis di surat kabar Yedioth Ahronoth bahwa pengumuman Cohen dia akan berbicara dengan Lavrov, sesuatu yang dihindari pendahulunya, Yair Lapid, sejak perang di Ukraina, ini merupakan indikasi kebijakan baru Israel.

“Jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menerapkan kebijakan seperti itu, dia dapat menempatkan Israel pada jalur yang bertentangan dengan pemerintahan Amerika,” ujarnya.

Menurut situs web Ynet, pernyataan Graham merupakan pukulan bagi Cohen, menambahkan: “Jika Israel mengubah kebijakannya dan cenderung mendukung Rusia, masalah ini dapat menyebabkan bentrokan [dengan AS].”

Anadolu Agency mengutip pernyataan Kementrian Luar Negeri Rusia melaporkan, Lavrov membahas penguatan potensi kerjasama perdagangan dan ekonomi antara Moskow dan Tel Aviv dengan rekannya dari Israel Eli Cohen melalui percakapan telepon, Selasa (3/1).

Pernyataan itu mengatakan, keduanya membahas tugas topikal dalam agenda bilateral dengan penekanan pada pentingnya memperkuat potensi kerjasama perdagangan dan ekonomi. Dalam konteks ini, kebutuhan untuk mengadakan pertemuan berikutnya dari Komisi Gabungan Rusia-Israel.

Kedua diplomat itu juga membahas situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, lebih lanjut menegaskan Lavrov juga memberi pengarahan kepada Cohen tentang aspek-aspek tertentu dari situasi di Ukraina. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.