Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shalatlah Sebelum Engkau Dishalatkan

Bahron Ansori - Ahad, 18 Juni 2017 - 11:43 WIB

Ahad, 18 Juni 2017 - 11:43 WIB

1577 Views

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

BANYAK pemuda muslim yang kini gaya hidupnya sudah kebarat-baratan. Budaya hedonis, instan, liberal, bahkan anarkis seolah menjadi hal yang lumrah melekat dalam diri seorang pemuda. Akibatnya, sholat yang semestinya menjadi kewajiban, mereka tinggalkan karena merasa hanya buang-buang waktu saja. Lebih baik mereka mengikuti teman-temannya yang jauh dari agama dari pada mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan sholat-sholat yang mereka kerjakan.

Shalat telah diwahyukan Allah Ta’ala kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tatkala beliau telah menempuh perjalanan hingga langit ketujuh. Hal ini menunjukkan betapa agung dan pentingnya kedudukan shalat dalam Islam. Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” (QS. At-Taubah: 11).

Dari ayat ini dapat kita pahami, jika orang-orang sama sekali meninggalkan sholat, maka dia bukan saudara seagama bagi umat Islam lainnya. Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman tentang siapakah yang akan menjadi penghuni Saqar.

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ . قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat.” (QS. Al-Mudatstsir: 42-43).

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

Hal lainnya yang menunjukkan betapa besar dan agung kewajiban sholat ini adalah syariat tidak memberi dispensasi bagi seseorang untuk meninggalkan sholat walaupun mereka sedang berperang melawan orang-orang kafir. Hanya saja mereka mendapatkan keringanan dalam penunaiannya, yaitu dengan melakukan shalat khauf (shalat dalam kondisi mencekam).

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

Dan diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad, juga ash-habu-s sunan, dari Buraidah radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, an-Nasai, dan Ibnu Majah).

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ

“Siapa yang selalu menjaganya (sholat), maka baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat, sedangkan yang tidak menjaganya maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat, dan pada hari kiamat akan bersama Karun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad).

Dari Ali radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Kalimat terakhir yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah ‘Sholat, sholat, dan bertakwalah kalian kepada Allah dalam permasalahan budak-budak yang kalian miliki.” (HR. Ahmad).

Begitu intens dan ketatnya syariat dalam permasalahan shalat ini, menunjukkan pentingnya sholat dalam syariat ini. Oleh karena itu, para sahabat Nabi sangat tegas dalam perihal terkait ibadah sholat. Sampai-sampai Umar bin al-Khattab mengatakan,

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat

لَا إِسْلَامَ لِمَنْ لَا صَلَاةَ لَهُ

“Tidak ada bagian dari Islam, bagi orang yang tidak mengerjakan sholat.”

Abdullah bin Mas’ud berkata,

لَا دِيْنَ لِمَنْ لَمْ يُصَلِّ

Baca Juga: Enam Langkah Menjadi Pribadi yang Dirindukan

“Tidak ada bagian dari agama, orang yang tidak mengerjakan sholat.”

Abdullah bin Syaqiq al-‘Uqaili radhiallahu ‘anhu berkata, “Sahabat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memandang, tidak ada amalan yang menyebabkan kekufuran jika ditinggalkan, kecuali sholat.”

Sejatinya, setiap muslim memperhatikan sholat kita. Hendaknya kita bersungguh-sungguh memacu diri-diri kita untuk menunaikan rukun Islam yang agung ini. Ia adalah tiang yang menyebabkan berdirinya bangunan agama seseorang.

Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk selalu memperhatikan sholat dan menjaganya setiap saat, wallahua’lam.(RS3/P1)

Baca Juga: BSP 2024, Solidaritas dan Penghormatan Bagi Pahlawan di Tengah Genosida

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Catatan 107 Tahun Balfour dan Setahun Perjuangan Thufanul Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Kolom