London, 13 Dzulhijjah 1436/27 September 2015 (MINA) – Sebuah dokumen baru yang dibocorkan oleh pembocor Badan Keaman Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden, telah mengungkapkan, Markas Komunikasi Inggris (GCHQ) mematai-matai setiap pengguna internet.
Melalui sebuah operasi intelijen yang diberi nama kode “Karma Police” (Polisi Karma), GCHQ memetakan setiap pengguna internet di negara itu, Press TV melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut situs Intercept, GCHQ meluncurkan operasi sejak 2009 tanpa memperoleh izin legal atau konsultasi Parlemen atau pengawasan publik, RT melaporkan Sabtu (26/9).
Operasi itu dirancang pada 2007-08 untuk menghubungkan “agar setiap pengguna pasif SIGINT bisa terlihat dengan setiap situs yang mereka kunjungi, sehingga memberikan data profil baik web yang browsing untuk setiap pengguna internet, atau profil pengguna setiap situs yang terlihat di internet.”
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
SIGINT adalah istilah atau sinyal intelijen yang mengacu pada pengumpulan-intelijen oleh intersepsi sinyal, apakah itu komunikasi antara orang atau dari sinyal elektronik tidak langsung yang digunakan dalam komunikasi.
Pada tahun 2012, GCHQ menyediakan data intelijen dengan mencegat komunikasi antara orang-orang atau peralatan bagi pemerintah atau pasukan bersenjata Inggris, yang mengumpulkan sekitar 50 miliar catatan metadata online per hari. Informasi ini kemudian disimpan untuk pemeriksaan oleh analis data.
Namun GCHQ bersikeras bahwa kegiatannya dilakukan berdasarkan prosedur pengawasan yang ketat.
Meskipun alasan untuk judul operasi tidak disebut dalam dokumen, laporan mengatakan, langkah itu diambil setelah sebuah lagu band musik rock Radiohead Inggris pada 1997 mengkritik keras pemerintah Inggris. (T/P001/P2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
–
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas