Bandar Lampung, 8 Ramadhan 1437/13 Juni 2016 (MINA) – Lembaga Pendidikan Tinggi Islam Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud (SQABM) Lampung pada masa bakti pengabdian Ramadhan ini, mengirimkan para mahasiswanya ke berbagai wilayah di Indonesia untuk mendakwah kandungan Al-Quran.
Kepala Bidang Akademik Dr. Lili Solehuddin,M.Pd. mengatakan, hal itu merupakan program tahunan kampusnya dalam upaya mempraktikkan ilmu yang sudah diperoleh mahasiswa selama kuliah Al-Quran.
“Mereka dikader untuk menjadi rijaluddin atau ulama yang diharapkan mampu menyampaikan kandungan Al-Quran Islam, juga dapat mempraktikkannya di lingkungan masyarakat,” ujar Solehuddin kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (13/6).
Menurutnya, Lembaga Shuffah Al-Quran berpusat di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, itu didirikan dalam grand launching, Selasa, 19 November 2013, dalam upaya ikut serta memecahkan berbagai problematika ummat, dan secara berahap hendak menjadi Universitas Al-Quran.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Pada lembaga ini nantinya dilengkapi dengan Fakultas Ekonomi Al-Quran, Kedokteran Al-Quran, Kemasyarakatan Al-Quran, dan lainnya, yang mandasarkan semua kajian keilmuannya berdasarkan Al-Quran.
“Ini dalam rangka mempersiapkan SDM menyambut kejayaan Islam dan Muslim ke depan,” ujarnya.
Program yang dapat diterapkan oleh para mahasiwa dalam pengabdian ke wilayah-wilayah tersebut meliputi : pengajaran baca cepat Al-Quran Metode Tilawati, dasar-dasar Bahasa Arab, Ilmu Hadis, Usul Fiqih dan Ilmu Qira’ah
Sholehuddin menambahkan, mereka juga dibekali dengan paket diklat, bahan ajar, alat peraga, buku evaluasi dan bahan lainnya yang disusun secara sistematis dan terukur layaknya pelatihan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Beberapa mahasiswa SQABM yang dikirim ke wilayah-wilayah Ramadhan tahun ini di antaranya: Amri dan Rouf (ke Kalimantan Barat), Andriyan (Surabaya), Agus Widodo (Kalimantan Timur), Ridwan dan Afrijal (Jawa Tengah Bagian Utara), Tawakal dan Fikri (Jawa Tengahj Bagian Selatan), Ikbal dan Hasnan (Sumatera Selatan), Amrullah Toharoh, Fathu Robani, Mu’min dan Ma’ruf (Jawa Barat).
SQABM dibimbing oleh dosen-dosen internasional dari Universitas Islam Gaza, Ma’had Al-Quran was Sunnah Palestina, serta Dosen Al-Quran Sudan. Di antaranya yaitu Syaikh Dr. Mahmoud Anbar (Gaza), Syaikh Dr. Abdurahman Yusuf al-Jamal (Palestina), Syaikh Dr. Muhammad Altayeb (Sudan), dan lainnya.
Peserta kuliah dapat mengikuti kegiatan belajar melalui website www.shuffahalquran.com. Secara berkelompok, jamaah majelis ta’lim juga dapat mengikuti program Komunitas Belajar Al-Quran (Komjaraq) kelas jarak jauh secara online.
Visi SQABM yaitu memberikan pembekalan nilai Al-Qur’an dan Sunnah kepada setiap mahasiswa yang tercermin dalam setiap mata kuliah diakses secara online dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing. (L/K08/bdy/P4).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)