Bogor, 21 Dzulhijjah 1437/23 September 2016 (MINA) – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor bekerja sama dengan Sekolah Guru Indonesia (SGI).
Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dilaksanakan di Kampus SGI Dompet Dhuafa Bogor, Rabu (21/9), oleh Ketua STAI Wahyu Iwa Sumantri dan Direktur SGI Agung Pardini.
Menurut Wahyu, kerjasama terkait peningkatan sumber daya guru di Indonesia, antara lain dengan akan dibukanya Program Studi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) di STAI Al-Fatah.
“Program studi ini diharapkan menjadi proyek percontohan pembekalan guru-guru atau calon-calon guru MI yang berakidah, profesional dan berwawasan kekinian,” ujar Wahyuis, begitu ia disapa, kepada wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency), Jumat (23/9).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Sekolah Guru Indonesia (SGI) adalah salah satu jejaring divisi pendidikan Dompet Dhuafa yang berkomitmen melahirkan Guru Transformatif yang memiliki kompetensi mengajar, mendidik dan berjiwa kepemimpinan sosial.
Terkait kerjasama, SGI menyiapkan tenaga pengajar untuk memberikan pembekalan mahasiswa PGMI.
“Jika program ini berhasil, dapat dijadikan sebagai model yang dikembangkan di daerah-daerah, bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat, untuk kaderisasi guru-guru muda profesional yang siap berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di seluruh penjuru Indonesia,” lanjut Wahyuis.
SGI awalnya bernama Sekolah Guru Ekselensia Indonesia (SGEI) diresmikan pada 24 Oktober 2009 oleh Bupati Bogor. Kelahiran SGI adalah wujud komitmen Dompet Dhuafa dalam program pemberdayaan dan peningkatan kualitas guru.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
SGEI merupakan produk inovasi program dari Makmal Pendidikan yang kemudian berekspansi menjadi jejaring divisi pendidikan Dompet Dhuafa yang dinamai Sekolah Guru Indonesia (SGI) pada tanggal 8 Februari 2012.
Sejak tahun 2009, Sekolah Guru Indonesia telah membina 6 (enam) angkatan dan menyemai anak-anak muda inspiratif tersebut menjadi Guru di 31 Kabupaten daerah terdepan, terluar dan tertinggal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
“STAI kini menerima calon-calon mahasiswa baru Program Studi PGMI tersebut dengan quota terbatas dan bebas biaya pendidikan, tidak termasuk konsumsi dan akomodasi. Paling tidak untuk tahun pertama,” lanjutnya.
Calon-calon mahasiswa diharapkan dari para pengajar MI, tamatan pesantren dan MA/SLTA/sederajat, dari daerah-daerah. Pendaftaran dibuka hanya dalam waktu sekitar sepekan, terhitung mulai Jumat (23/9) sampai Jumat (30/9).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Selain persiapan Program Studi PGMI Strata Satu (S1), STAI Al-Fatah sudah memiliki Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) atau Jurnalistik Islam S1.
Melalui Jurusan KPI ini, para mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi dakwah secara lisan di mimbar, radio dan televisi, dan tulisan melalui media massa cetak maupun online.
Para mahasiswa baru mulai tahun ajaran baru ini bergabung dengan mahasiswa lainnya dalam Program Pesantren Mahasiswa (PPM) untuk pembekalan berupa tahsin dan tahfidz Al-Quran, komunikasi Bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta akidah dan jama’ah imaamah.
Para calon mahasiswa PGMI dapat mendaftarkan langsung ke Kampus STAI Al-Fatah Jalan Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, atau via 0852 1361 1753 (wa, sms), atau email [email protected]. (L/P4/P001)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)