Bogor, MINA – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah binaan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menjadi perguruan tinggi yang melaksanakan kaderisasi generasi untuk memperkuat perjuangan Al-Jama’ah.
Hal itu disampaikan Ali Farkhan Tsani, koordinator pengampu mata kuliah komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) pada Sosialisasi Kurikulum dan Program STAI di depan mahasiswa semester satu dan tiga di Kampus STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu (3/10/2017).
Menurut Afta begitu ia disapa, kaderisasi di kampus STAI Al-Fatah diisi dengan muatan pokok beberapa mata kuliah di antaranya: Aqidah/Al-Jama’ah, Tahfidz Al-Quran, Bahasa Arab Jurnalistik, Bahasa Inggris Jurnalistik, Fiqhud Dakwah, Tafsir, Ulumul Quran dan Ulumul Hadits.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Selain itu, dilengkapi bekal keterampilan dakwah, seperti ilmu dakwah, komunikasi, teknik menulis berita, artikel, feature, wawancara, public relation, public speaking, agenda setting, manajemen media massa, manajemen bisnis media massa, hukum dan etika pers, hingga teknik penyiaran radio dan televisi.
“Insya Allah mereka akan menjadi para juru dakwah yang mumpuni pada era globalisasi informasi saat ini dan mendatang,” ujar Afta yang juga Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) itu.
Ia meyakini, dengan kurikulum unggulan ini, yang dibimbing para dosen terbaik lulusan dalam dan luar negeri, dengan pola pesantren mahasiswa, para sarjana lulusannya kelak siap dengan multikemampuan untuk memperkuat Wilayah-Wilayah hingga dakwah ke mancanegara.
Mereka akan siap meningkatkan kinerja dengan kemampuan beberapa pekerjaan secara simultan, satu orang bisa mengerjakan beberapa pekerjaan majelis-majelis, seperti Pekerjaan Majelis Dakwah, mulai dari menjadi dai/penceramah, mengisi taklim-taklim, bahkan dalam tiga bahasa, mengisi radio dan televisi, mengelola website, menerbitkan buletin Jumat dan buku-buku, hingga menyelenggarakan seminar-seminar.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mereka juga bisa membantu Pekerjaan Majelis Ukhuwah, seperti menjadi public relation, menjalin komunikasi dan kerja sama dengan media massa, instansi pemerintah dan swasta setempat dengan dibekali kartu pers.
“Insya Allah mereka juga dapat mengerjakan kegiatan-kegiatan Majelis Tarbiyah, seperti mengelola tarbiyah formal dan nonformal, menyelenggarakan training (pelatihan) hingga memenej ma’had tahfidz,” ujar Alumni Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauly Shanaa, Yaman tersebut.
“Termasuk pekerjaan kesekretariatan, seperti membuat laporan kegiatan wilayah, menyusun notulensi musyawarah, membuat presentasi power point yang diperlukan asatidz, dan menyusun data base umat,” lanjutnya.
Ia menambahkan, pada sessi akhir kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa akan diarahkan untuk magang di media massa, instansi atau perusahaan berskala internasional, seperti MINA (berpusat di Jakarta), WAFA (Ramallah) Al-Jazeera (Doha), Anadolu Agency (Istanbul), MEMO (London), serta Lembaga Dakwah atau Majelis Ulama di Malaysia, Thailand, Filipina dan Australia.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Tenaga-tenaga andal generasi muda tersebut diharapkan dapat memperkuat Wilayah-Wilayah dan Niyabah-Niyabah dalam menjalankan kegiatan-kegiatan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang rahmatan lil ‘alamin, serta kegiatan keumatan secara umum, ujarnya.
“Tidak berhenti sampai di situ, mereka akan terus didorong untuk terus meningkatkan ilmunya ke jenjang S2 Master hingga S3 Doktoral,” imbuhnya.
Ia berharap tiap-tiap Niyabah (daerah) dapat mengirimkan utusannya, para lulusan MA/SMU/ sederajat untuk kuliah di STAI Al-Fatah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) sebagai kader-kader di tempatnya masing-masing setelah lulus nanti. (L/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian