Jakarta, MINA – Aktivitas vulkanik dari kegempaan yang terus meningkat membuat status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dinaikkan dari ‘siaga’ (Level 3) menjadi ‘awas’ (Level 4) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Level ‘awas’ adalah level tertinggi dalam status gunung api. Adapun status awas Gunung Agung berlaku terhitung mulai tanggal 22 September 2017 pukul 20.30 Wita.
Rekomendasi PVMBG adalah masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian, dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, Timur Laut, Tenggara, dan Selatan-Baratdaya sejauh 12 kilometer.
“Di dalam radius ini tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, seperti dilansir situs resmi lembaga tersebut.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Kepala PVMBG telah melaporkan kenaikan status awas tersebut kepada Kepala BNPB, BPBD Provinsi Bali, dan BPBD kabupaten di sekitar Gunung Agung untuk diambil antisipasi.
Dengan perluasan daerah zona berbahaya tersebut maka pengungsi akan bertambah. BNPB dan BPBD akan mengambil langkah-langkah penanganan antisipasi menghadapi letusan dan penanganan pengungsi terkait dengan peningkatan status Awas dari Gunung Agung.
“Kepala BNPB bersama pejabat terkait telah berada di Bali untuk berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan Bupati terkait. Posko nasional segera diaktivasi untuk memberikan pendampingan pemerintah daerah,” kata BNPB.
Bantuan logistik dan peralatan segera didorong ke titik-titik pengungsian. Rapat koordinasi antar kementerian, lembaga dan unsur lainnya akan segera dilakukan. BNPB dan BPBD sedang menyiapkan rambu-rambu jarak radius yang akan segera dipasang di tempat-tempat strategis agar masyarakat dapat mengetahui posisi di radius aman atau berbahaya.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Masyarakat dihimbau untuk tenang. Jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Hingga saat ini Gunung Agung belum meletus. Pemantauan diintensifkan. (R/R11/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama