Seoul, MINA – Sekjen NATO , Jens Stoltenberg, memperingatkan perang di Semenanjung Korea akan menjadi bencana besar.
Namun ia juga menegaskan, Aliansi Militer Atlantik Utara beranggotakan 29 negara itu memiliki sarana untuk merespons serangan rudal dan nuklir jika diluncurkan.
Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik antarbenua (ICMB) pekan lalu yang oleh beberapa pengamat dipandang mampu menyerang Amerika Serikat (AS), Phil Star melaporkan, Selasa (5/12).
Stoltenberg mengatakan, perang di wilayah itu akan menjadi bencana besar dan akan memiliki konsekuensi global.”
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Dia mengatakan aliansi 29 negara tersebut kuat dan bersatu, dan NATO “dapat menanggapi serangan apapun, termasuk serangan balistik dan nuklir.”
“NATO akan terus memberikan tekanan maksimal pada Korea Utara. Kami akan terus mengirimkan pencegahan yang andal dan bekerja sama dengan mitra kami di kawasan ini,” ia menambahkan.
Ratusan pesawat termasuk dua lusin jet siluman mulai berlatih kemarin saat AS dan Korea Selatan meluncurkan latihan angkatan udara gabungan yang besar. Latihan perang datang sepekan setelah Korea Utara melakukan ujicoba rudal yang paling kuat yang pernah ada, sebuah ICBM yang mungkin bisa menargetkan pesisir timur AS.
“Latihan lima hari, yang disebut Vigilant Ace, dimaksudkan untuk memperbaiki kemampuan dan kesiapan masa depan sekutu,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Angkatan Udara Ketujuh AS mengirim aset militer strategis utama, termasuk sejumlah besar jet tempur siluman generasi terbaru, untuk pelatihan tahunan di Semenanjung Korea. Secara total, 230 pesawat akan terbang di delapan instalasi militer AS dan Korea Selatan di ‘Negeri Ginseng’. (T/R11/P1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan