STOP GALAU, INNALLAHA MA’ANA

Oleh : Shobariyah Jamilah*

Galau, istilah ini sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Sebenarnya apa arti dari kata galau ? Adakah obat galau?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)   memiliki persamaan karti dengan kacau pikiran, bimbang, bingung, cemas dan gelisah. Kata galau akan lebih tepat bila disebut bimbang, namun pengertiannya lebih pada arah bentuk kecemasan seseorang. Kecemasan sesorang dapat timbul dari konflik antara sistem ide, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada.

Galau juga biasanya disebabkan karena suatu perasaan dilema atas ketidakberdayaan hati dan pikiran untuk memutuskan suatu masalah secara benar, tidak dapatnya memutuskan suatu masalah dapat terjadi karena tidak memiliki orientasi hidup yang jelas. Galau juga dapat disebabkan karena kecemasan terhadap suatu persoalan yang belum tentu terjadi. Saat galau, sering kali pikiran menjadi buntu atau berpikiran negatif terhadap semua hal yang terjadi pada kehidupannya dan terkadang merasa tak berdaya.

Galau juga dapat berbahaya apabila dibiarkan  salah satunya dapat mengakibatkan energi kita terkikis karena Galau itu adalah emosi negatif, Salah satu karakter emosi negatif juga selalu mengikis energi kita. Padahal banyak pekerjaan penting yang harus kita jalani. Belajar bagi pelajar, bekerja bagi pekerja, dan berbisnis bagi pebisnis dan juga beribadah. Semuanya membutuhkan energi besar. Jika energi sudah terkikis oleh energi negatif, maka energi untuk hal positif menjadi berkurang dan tidak akan memberikan hasil yang optimal.

Selain itu galau dapat membuat waktu terbuang sia-sia karena kita hanya berfokus pada masalah yang sepele,  waktu terlewat saja tanpa makna, tanpa hasil, dan tanpa prestasi. Hidup hanya dihabiskan untuk memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Padahal, waktu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berarti. Prestatsi tidak akan dapat diraih jika waktu banyak digunakan untuk galau.

Berikut beberapa resep obat galau yang patut dicoba.

1. Ingat Allah Selalu

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’du:28)

Ayat ini merupakan jawaban dari galau, dengan kita mengingat Allah, Allah pasti akan mengingat kita, Allah Sang Penguasa Hati, Dia dapat menurunkan ketenangan hati pada Orang yang mengingatNya. Salah satu cara untuk mengingat Allah dengan menyebut namanya (Asmaul Husna) dan memohon ampun kepadanya dengan berdizikir. Terdapat syair yang bunyinya :

…Obat hati, ada lima perkaranya…
Yang pertama baca Qur’an dan maknanya…
Yang kedua shalat malam dirikanlah…
Yang ketiga berkumpulah dengan orang Shaleh…
Yang keempat perbanyaklah berpuasa…
Yang kelima dzikir malam perpanjanglah…

Dari lirik tersebut jelas bahwa islam telah memberi solusi untuk menangani galau. Dengan menjalankan lima perkara tersebut insyaAllah virus galau akan menghilang dan hati jauh akan menjadi tenang. Optimis dan selalu yakin bahwa ada Allah yang selalu membantu kita dengan semua rahmat-Nya. Jika kamu merasakan hal yang sangat begitu berat dalam hidupmu, ingatlah ada Allah. Laa Tahzan Innallaha Ma’ana.

2. Sabar

 “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).

Sabar adalah Sifat orang Mukmin saat mengahadapi musibah dengan bersabar dan yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluar yang tebaik bagi setiap masalahnya. dengan bersabar dan iklas dengan kehendak Allah atas dirinya dapat membuat hati lebih tenang. yakinlah rencana Allah pasti lebih indah dibanding rencana kita karena Allah adalah Director Terbaik.

 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.” (Qs. Al Baqarah: 216).

3. Berfikir Positif

Dengan berpikir positif dapat mengubah suatu keburukan menjadi kebaikan dan dapat menyelamatkan hati dan hidup kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak
menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah hati yang tidak memendam buruk sangka terhadap orang lain. Dan hati yang berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi dirinya maupun orang lain.  Denga berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan- kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh ALLAH Ta’ala.

4. Jangan Menyalahkan diri sendiri

Sikap menyalahkan diri sendiri berpotensi mengecilkan rasa yakin dan kepercayaan diri untuk meraih kemenangan dalam hidup. Sikap suka menyalahkan diri sendiri hanya akan memperkuat pikiran negatif, dan dia akan mentransformasikannya menjadi perasaan negatif, yang berpotensi merusak suasana hati. Bila suasana hati selalu merasa bersalah atas sebuah tindakan atau kebijakan, maka diri akan hanyut dan larut dalam konflik batin dengan perasaan bersalahnya. Dampaknya, diri akan terpuruk dan menjadi tidak produktif untuk meraih yang terbaik di dalam hidupnya.

Berdamailah dengan diri anda dan hargai diri anda karena setiap permasalahan dan kesalahan yang terjadi merupakan proses hidup, yang terpenting adalah bagaiman kita mengambil hikmah dari setiap permasalahan yang dialami

Sesungguhnya hidup ini singkat, waktu yang telah dilalui itu tak akan pernah bisa diulang kembali meski sedetik pun. Betapa meruginya jika waktu hanya dihabiskan dengan bergalau ria. Apa jadinya jika hidup hanya diisi dengan melamun dan meratapi kesedihan tanpa mengisi hidup yang dijalani dengan hal-hal yang berarti.(P010/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments: 0