Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukamta: OKI Punya Tanggung Jawab Moral Hentikan Segera Konflik di Sudan

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

10 Views

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta.(Foto: Parlementaria)

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menegaskan bahwa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memiliki tanggung jawab moral untuk segera menghentikan konflik di Sudan, menyusul meningkatnya kekerasan dan jatuhnya banyak korban sipil dalam beberapa hari terakhir.

Puluhan ribu warga Sudan terpaksa melarikan diri dari Kota El-Fasher akibat kekejaman yang diduga dilakukan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Jaringan Dokter Sudan melaporkan sedikitnya 1.500 orang tewas hanya dalam dua hari saat warga berusaha menyelamatkan diri dari El-Fasher, ibu kota Darfur Utara.

Menanggapi situasi tersebut, Sukamta, menyampaikan keprihatinannya dan mendesak semua pihak yang bertikai untuk melakukan gencatan senjata, Senin (3/11) di Jakarta.

Ia menegaskan bahwa konflik yang telah berlangsung dua tahun itu “menyebabkan puluhan ribu warga sipil tewas dan 14 juta orang terpaksa mengungsi.”

Baca Juga: 71 Karya Lulus Seleksi Kompetisi Film Islami Nasional 2025

“Gambaran situasinya tampak semakin buruk karena aksi pembunuhan massal yang keji. Ini mengingatkan peristiwa genosida yang terjadi sebelumnya, menyasar etnis tertentu di Darfur pada 2003 hingga 2016,” ujarnya.

Sukamta menjelaskan bahwa konflik saat ini lebih kompleks karena melibatkan dua jenderal yang sebelumnya bersekutu, namun kini saling bermusuhan, yaitu Panglima Angkatan Bersenjata Sudan (Sudanese Armed Forces/SAF) Abdel Fattah al-Burhan dan Panglima RSF Mohamed Hamdan Dagalo.

“Keduanya memiliki kekuatan militer berimbang dan dalam dua tahun konflik, kedua pihak terus meningkatkan propaganda kebencian identitas dan kesukuan,” ungkapnya.

Menurutnya, upaya meredakan konflik harus dilakukan dengan serius agar tragedi kemanusiaan di Sudan tidak semakin memburuk. Ia menilai Uni Emirat Arab dan Arab Saudi memiliki peluang besar untuk memberi tekanan terhadap pihak yang bertikai karena “kedua negara tersebut memiliki hubungan dekat dengan militer Sudan dan kelompok paramiliter.”

Baca Juga: Banjir Longsor Nduga, 15 Korban Hilang Belum Ditemukan

“Selain kedua negara tersebut, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) punya tanggung jawab moral menghentikan segera konflik di Sudan. Sudan sebagai negara muslim dan anggota OKI tidak boleh dibiarkan terpuruk,” tegasnya.

Sukamta juga berharap pemerintah Indonesia mengambil peran aktif.

“Saya berharap pemerintah Indonesia mendorong OKI untuk segera melakukan pertemuan darurat membahas penghentian konflik di Sudan,” pungkasnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pembukaan BSP di Samarinda, Tegaskan Komitmen Solidaritas Palestina dan Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda