Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suripto Luncurkan Buku Pemikiran Intel Tiga Zaman 

Nidiya Fitriyah - Sabtu, 18 Agustus 2018 - 00:04 WIB

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 00:04 WIB

21 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Suripto, mantan intel di era Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi yang kini dikenal sebagai pengamat intelijen meluncurkan buku berjudul “Gagasan dan Pemikiran Suripto, Intel Tiga Zaman”, di Jakarta baru-baru ini.

Ketua Panitia Peluncuran Buku “Gagasan dan Pemikiran Suripto, Intel Tiga Zaman” yang juga Ketua Tim Editor buku tersebut, Aat Surya Safaat mengemukakan, peluncuran buku pengamat intelijen itu dilanjutkan dengan acara bedah buku.

Bedah buku itu sendiri menghadirkan tiga narasumber, yakni Ekonom Senior Dr Ichsanuddin Noorsy, Direktur Pasca Sarjana Universitas As-Syafiiyah Jakarta Prof Dr Zainal Arifin Hoesien, dan Direktur Eksekutif Institute for Strategic and Development Studies (ISDS) M Aminuddin. Demikian keterangan yang diterima MINA, Jumat (17/8).

Aat menjelaskan, buku “Gagasan dan Pemikiran Suripto, Intel Tiga Zaman” itu berisi gagasan dan pemikiran Suripto terkait isu-isu aktual dan relevan di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan internasional.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Buku dengan isi lebih dari 300 halaman itu juga berisi testimoni tentang figur dan kiprah Suripto dari tokoh nasional, yakni dari mantan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ustadz Hilmi Aminuddin dan dari pengusaha dan tokoh masyarakat Sumatera Utara, H Anif.

Tokoh lain yang memberikan kesaksian yaitu salah satu tokoh buruh Arif Minardi dan mantan Menteri Kehutanan di era Presiden Abdurrahman Wahid yang juga pernah menjadi Walikota Depok dua periode (2006-2011 dan 2011-2016), Nurmahmudi Ismail.

Salah satu kesan menarik disampaikan oleh Ustadz Hilmi Aminuddin, yakni bahwa Suripto adalah tokoh pemberani dan intel sejati. Betapa tidak, Suripto dengan berani mengantarkan bantuan senjata secara langsung kepada para pejuang Muslim Bosnia yang tengah dikepung tentara Serbia di tahun1990-an.

Mengutip Suripto, Aat juga menjelaskan, pemikiran-pemikiran yang dituangkan dalam buku tersebut dapat mengkristal berkat bimbingan, gemblengan, dan interaksi yang intensif antara Suripto dengan guru, begawan, tokoh, ustadz, dan ayahandanya sendiri.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Oleh karena itu buku tersebut dipersembahkan Suripto untuk orang-orang yang dikagumi dan dihormatinya itu sebagai kenang-kenangan dalam perjalanan hidupnya yang sudah mencapai lebih dari delapan dekade.

Dalam buku tersebut juga ada kata pengantar dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Anies berkenalan dengan Suripto di tahun 1992 saat ia kuliah dan aktif di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Anies baru tahu belakangan bahwa Suripto adalah seorang intel. Keduanya sering berdiskusi selama berjam-jam, dan mereka mempunyai kesamaan dalam pemikiran, termasuk dalam melihat bagaimana Indonesia ke depan.

Kesan Anies, Suripto adalah figur pemberani yang penuh dengan pengalaman dalam pergerakan. Bila ditengok perjalanan hidupnya, Suripto sudah memimpin gerakan mahasiswa sejak awal 1960-an, jauh sebelum Anies lahir.(R/R04/RS1)

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

 

Mi’raj News Agency (MINA) 

 

Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan

Rekomendasi untuk Anda

Wamenlu RI Anis Matta (foto: Kemlu RI l
Indonesia
Indonesia
Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia