Tadabbur Surah Al-Baqarah

Oleh Ansori, wartawan MINA

Surat Al-Baqarah mempunyai beberapa nama antara lain seperti Al-Baqarah, Az-Zahra, As-Sinam dan Al-Fusthath. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengapa surat kedua dalam al Qur’an ini disebut dengan beberapa nama.

Pertama, Al-Baqarah. Surat ini dinamakan dengan Al-Baqarah karena di dalamnya terdapat kisah tentang sapi. Kisah tersebut mengandung pelajaran yang sangat penting bagi para hamba, yaitu wajibnya patuh dan berserah diri dalam menjalankan perintah Allah tanpa berlebih-lebihan.

Kedua, Az-Zahra. Secara bahasa Az-Zahra bermakna menerangi karena ia menerangi jalan hidayah di dunia hingga akhirat.

Ketiga, As-Sinam. Secara bahasa As-Sinam bermakna sesuatu yang tinggi. Baik tinggi letaknya ataupun tinggi derajatnya. Surat Al-Baqarah adalah surat yang paling sering menjelaskan tentang manhaj (metode) beragama bagi umat ini. Maka surat ini seperti perkara tinggi (penting) yang terdapat di dalam al Qur’an.

Keempat, Al-Fusthath. Secara bahasa Al-Fusthath bermakna tenda seperti tendanya seorang pemimpin perang, di mana perintah-perintah dan instruksi penting akan muncul dan keluar dari tenda tersebut. Itulah sebabnya kenapa surat ini dinamakan dengan Al-Fusthah karena ia diibaratkan seperti markas utama yang akan mengeluarkan perintah dan penjelasan syariat-syariat Islam.

Keutamaan surat Al-Baqarah

Pertama, diriwayatkan dari sahabat bernama Umamah Al-Bahili ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

  اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ؛ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَاحَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

“Bacalah ‘Az-Zahrawain (dua tangkai bunga indah), yakni surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat al-Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya. (HR. Ahmad).

Kedua, dalam Tafsir ats-Tsa‘labi diutamakan sekali membacanya pada malam Jumat, “Siapa saja yang membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran pada malam Jumat maka pada hari Kiamat akan digantikan untuknya sayap-sayap yang terbang membawa keduanya di atas Ash-Shirath.” (Lihat: Tafsir Ats-Tsa‘labi, jilid 3, hal. 5).

Ketiga, dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Al-Hasan juga mengatakan, “Ingatlah, sekosong-kosongnya rumah dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari kitabullah. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya setan akan keluar dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Ibnu Mubarak).

Keempat, keutamaan berikutnya membaca surat Al-Baqarah adalah akan diberi penghormatan berupa mahkota di surga, sebagaimana dalam riwayat Ad-Darimi, “Siapa saja yang membaca surat al-Baqarah, maka dia akan dikenakan makhkota darinya di surga.”

Kelima, termasuk surat istimewa karena surat Al-Baqarah merupakan “pangkal” Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat . Kapan pun ayat Kursi dibaca dalam rumah yang ditempati setan, maka setan tersebut akan keluar, sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah.

   إِنَّ لِكُلِّ شَيءٍ سَنَامًا، وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَفِيهِ آيَةٌ سَيِّدَةُ آيِ الْقُرْآنِ آيَةُ الْكُرْسِيِّ، لَا تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ وَفِيهِ شَيْطَانٌ إِلَّا خَرَجَ

“Segala sesuatu memiliki pangkal. Dan pangkal Al-Qur’an adalah surat Al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi “tuannya” ayat-ayat Al-Qur’an, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar. (HR. Abdur Razzaq).

Keenam, tak hanya di rumah yang dibacakan ayat Kursi, keberkahan itu juga dirasakan di rumah-rumah di sekitarnya, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Ath-Thabrani, “Siapa saja yang membaca ayat Kursi setiap usai shalat, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuali kematian. Dan siapa saja yang membacanya tatkala mulai berbaring (tidur), maka Allah akan memberi keamanan kepada rumahnya, rumah tetangganya, dan rumah-rumah lain di sekitarnya. (HR. Ath-Thabrani).

Ketujuh, sementara dalam riwayat lain disebutkan, “Orang yang membaca ayat Kursi setiap usai shalat fardhu, maka kedudukan orang itu seperti orang yang berperang membela para nabi Allah hingga gugur syahid. (HR. Ibnu As-Sunni).

Kedelapan, keistimewaan surat Al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya yang menurut riwayat Ahmad diturunkan dari sebuah gudang dari bawah ‘Arasy. Secara khusus, keistimewaan dua ayat tersebut juga banyak diungkap dalam banyak riwayat.

  إِنَّ اللهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، فَأَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ، فَخَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَآنِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبَهَا الشَّيْطَانُ

“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat Al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut.(HR. Ahmad).

Kesembilan, memperkuat hadis di atas dalam hadits lain juga dikatakan bahwa, “Siapa saja yang membaca akhir Surah Al-Baqarah pada suatu malam maka balasan membaca akhir surah itu akan mencukupkan untuknya pahala salat malam pada malam tersebut.” (HR. Abdur Razzaq).

Kesepuluh, dikatakan oleh Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang membaca empat ayat pertama Surah Al-Baqarah, kemudian Ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah Ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir Surah Al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita (daya pikir lemah) kecuali akan sadar (atas izin Allah).” (HR. Ad-Darimi).

Itulah di antara beberapa keutamaan dari surat Al-Baqarah yang bisa dirasakan bagi setiap muslim yang beusaha mentadabburinya. Semoga bermanfaat, wallahua’lam.(A/RS3/P2)

(Sumber: Kitab Awwal Marrah Atadabbar Al-Qur’an, Syaikh Adil Muhammad Khalil)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.