Ramallah, MINA – Tahanan Palestina di penjara pendudukan Israel melanjutkan aksi pembangkangan dan protes sampai har ke-17 berturut-turut.
Aksi merupakan tanggapan atas tindakan administrasi penjara dan Menteri Keamanan Nasional pendudukan Israel, Itamar Ben Gvir, terhadap mereka.
Dikutip dari Palinfo, Kamis (2/3), para tahanan melakukan aksi pembangkangan berupa mengembalikan makanan dan menolak menerimanya di semua penjara.
Pada Rabu (1/3, administrasi penjara Negev memberlakukan tindakan hukuman baru yang memengaruhi hak-hak tahanan administratif, terkait dengan pakaian dan perawatan. Sementara tahanan administratif mengadakan diskusi dan dialog, untuk menanggapi keputusan yang menargetkan hak-hak mereka tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pada 25 September tahun lalu, para tahanan administratif melakukan mogok makan tanpa akhir.
Mereka memprotes kelanjutan dan pembaruan perintah penahanan administratif mereka. Kemudian mereka memutuskan untuk menangguhkan pemogokan mereka setelah 19 hari, untuk memberikan kesempatan penanganan data administratif para pemogok melalui perwakilan dari gerakan tawanan.
Para tahanan akan melanjutkan mobilisasi, dan langkah-langkah pembangkangan terbuka, hingga pengumuman mogok makan pada Ramadhan pertama berikutnya, sampai diberikan kebebasan atau kesyahidan.
Langkah-langkah paling menonjol yang diambil oleh pendudukan terhadap para tahanan termasuk mengontrol dan membatasi jumlah air yang digunakan oleh para tahanan, mengurangi durasi mandi hingga jam tertentu, dan mengunci kamar mandi di Penjara Nafha.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Prosedurnya juga termasuk menyediakan roti yang buruk bagi para tahanan, dan di beberapa penjara otoritas pendudukan memberi para tahanan roti beku. Otoritas penjara juga meningkatkan penggerebekan dan penggeledahan terhadap tahanan pria dan wanita, menggunakan bom suara dan anjing pelacak. (T/bad/B03/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza