Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TAHUN YAHUDISASI DI MASJID AL-AQSHA

Rana Setiawan - Senin, 12 Januari 2015 - 23:30 WIB

Senin, 12 Januari 2015 - 23:30 WIB

1402 Views

Tentara Israel naik ke atas Kubah Shakhrah yang ada di kompleks Al-Quds.(Foto: Arsip)

Pendudukan Israel juga memanfaatkan Wakaf (properti) Islam dari Hamam Al-Ain dekat Bab Al-Mutahhara, yang mengacu pada periode Mamluk, untuk mengubahnya menjadi ruang perayaan musiman Zionis-Yahudi. Pembukaan resmi akan berlangsung pada tahun 2015, untuk mengubah properti Islam lainnya menjadi ruang perayaan Yahudi.

Masjid Al-Aqsha memiliki 14 gerbang, sepuluh pintu yang terbuka, dan hampir semua pintu-pintu itu dikuasai Israel. Pasukan polisi Israel sering menghalangi jamaah memasuki masjid dan menahan kartu identitas mereka.

penggalian

Aktifitas penggalian dilakukan Otoritas Pendudukan Israel di selatan Masjid Al-Aqsha. (Foto: Al-Aqsa Foundation)

Daerah yang rusak sebagian besar oleh pentraktoran Israel berada di pintu masuk Wadi Hilweh, di mana pasukan pendudukan menghancurkan dengan menggali hingga kedalaman lebih dari 20 meter, dan lebar sekitar enam dunum. Israel juga menghancurkan ratusan asset-aset arkeologi sejarah berturut-turut pada era Arab dan Islam, termasuk kehancuran sebuah pemakaman Islam yang dibangun pada periode Abbasiyah.

Menteri pendudukan Israel urusan pemukiman, Uzi Ariel, menempatkan rencana untuk mendirikan sebuah rumah ibadat yahudi sangat besar di jantung kota tua Al-Quds, sekitar 200 meter dari Al-Aqsha, dengan nama “Israel Jewel”.

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata

Sinagog akan memiliki lima lantai, dua di antara lantainya berada di bawah tanah dan sekitar 24 meter di atas permukaan jalan.

Selain dua proyek serupa di penjuru dari Al-Aqsha, yaitu Kidem Center, gundukan Talmud di reruntuhan Wadi Hilweh, dan proyek terbesar Yahudisasi di Kota Al-Quds, Museum di Al-Quds Timur, yang biayanya menelan sekitar 100 juta Dolar AS.

Pendudukan Israel juga membuka secara resmi Jaringan Terowongan Al-Ain di pusat Distrik Silwan, setelah pentraktoran yang dilakukan selama 15 tahun, sedangkan pemukim ilegal Israel mengambil alih 10 bangunan tempat tinggal di Silwan, Al-Quds Timur.

Asisten Sekretaris Jenderal untuk Palestina dan wilayah Arab yang diduduki di Liga Arab, Mohammed Sabih, memperingatkan bahwa entitas Zionis Israel telah mengalokasikan dana senilai 17 triliun Dolar AS untuk yahudisasi Israel di Kota Al-Quds.

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

Sabih mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah sidang pertama pada pertemuan konferensi Urusan Palestina ke-93 yang diselenggarakan Liga Arab di Kairo, 20 Desember 2014, bantuan keuangan untuk mendukung Kota Al-Quds tidak sebanding dengan serangan Yahudisasi Israel.

Dia menjelaskan Kota Al-Quds sedang dalam bahaya akibat berbagai kejahatan Israel yang dilakukan seperti membatasi ibadah bagi Muslim di Masjid Al-Aqsha, mengusir warga pribumi Al-Quds, menghancurkan rumah-rumah mereka dan mengenakan pajak tinggi bagi warga Palestina serta memaksa mereka untuk pergi dari wilayah tersebut.

Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia

Rekomendasi untuk Anda