Tak Diizinkan Otoritas Israel Berobat di Luar Gaza, Seorang Anak Meninggal Dunia

Gaza, MINA – Farouq Abul-Naja berusia enam tahun, dari Jalur Gaza dinyatakan meninggal pada Ahad (28/8), setelah otoritas pendudukan Israel menunda permintaan keluarganya yang meminta izin untuk segera dibawa ke Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem di Yerusalem, untuk perawatan.

“Pusat Hak Asasi Manusia Al-Mezan telah meminta untuk bertanggung jawab penuh atas kematian anak tersebut sebagai akibat dari pembatasan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap kebebasan bergerak, terutama pada perjalanan pasien untuk menerima perawatan medis di luar Gaza,” demikian Palinfo melaporkan.

Menurut Al-Mezan Center, Farouq menderita sejenis atrofi otak. Karena tidak adanya alat perawatan terhadap penyakitnya tersebut di rumah sakit Gaza, keluarganya berhasil mendapatkan rujukan medis ke Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem di Yerusalem yang Diduduki.

Pada 12 Januari 2022, keluarga anak tersebut telah membuat janji untuk menemui dokter di rumah sakit Hadassah Ein Kerem, tetapi dia masih tidak dapat melakukan perjalanan karena permintaan perjalanannya ditahan oleh Otoritas Israel  selama berbulan-bulan.

Kemudian, Rumah Sakit Gaza kembali merekomendasikan untuk segera dirujuk pada 10 Agustus, tetapi Otoritas Israel masih ragu untuk menyetujui permintaan perjalanannya menuju Rumah Sakit di luar Gaza.

Al-Mezan Center menyatakan bahwa sudah empat pasien Gaza, termasuk tiga anak, meninggal sejak awal tahun ini karena keengganan Israel  memberi mereka izin yang diperlukan untuk akses perawatan medis di luar Gaza. (T/R12/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.