Tari Saman Meriahkan Grand Launching Perguruan Water Dragon Wushu

(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – yang ditampilkan belasan siswa dari SMIT (Sekolah Menengah Islam Terpadu) Bekasi memukau pengunjung pada Grand Launching Perguruan Water Dragon di Tamini Square Jakarta Timur, Ahad (15/12).

Para pengunjung dan tamu undangan menyampaikan kekagumannya atas kekompakan gerakan dinamis tari Saman, yang juga dikenal dengan tari ‘Seribu Tangan’ itu.

Tari Saman merupakan kesenian yang berasal dari Suku Gayo di Aceh, tapi tarian ini tepatnya dikembangkan oleh seorang ulama dari Gayo, bernama Syaikh Saman.

Awalnya, Tari Saman dikembangkan sebagai media penyebaran agama Islam, yang juga digunakan untuk menyampaikan pesan. Tarian ini juga mencerminkan pendidikan, kegamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

Tari Saman resmi mendapat pengakuan internasional dari pihak UNESCO sebagai warisan budaya dunia takbenda pada 24 November 2011.

Ketua Yayasan Al Marjan, Ustaz Zaini Mustafa, mengapresiasi kehadiran perguruan Water Dragon Wushu sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.

Dia menilai anak cerdas itu bukan hanya bagus dalam perolehan nilai akademik saja. Anak yang gemar olahraga pun, misalnya bisa cerdas.

“Al Marjan yang menerapkan prinsip pendidikan berbasis fitrah dan minat tentunya sangat senang dengan hadirnya Perguruan Water Dragon Wushu dan program pelatihan untuk sekolah,” kata Zaini kepada MINA.

Dia menjelaskan SMIT merupakan gabungan SMP dan SMA Islam Terpadu di mana siswa menjalani kegiatan belajar selama empat tahun, dua tahun pada masing-masing tingkatannya.

Pria yang juga aktif sebagai anggota Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) ini juga menyatakan setiap tahunnya, Yayasan Al marjan yang didirikan salah satunya oleh pakar parenting, Elly Risman ini terus mengusahakan terwujudnya program yang baru baik secara fisik maupun nonfisik/sistem.

Sementara itu menyangkut kemajuan sistem berbasis teknologi, Al Marjan juga akan menyediakan absensi canggih menggunakan sistem Face Recognition agar kehadiran anak-anak di sekolah juga terpantau orangtua.

“Ada juga rencana menanam salah satu software di gawai (tab) anak-anak (kakatu school) yang memungkinkan mereka terhindar dari mengakses situs-situs terkait pornografi dan hal-hal negatif lainnya,” ujarnya.

Yayasan Al Marjan menaungi beberapa lembaga pendidikan antara lain Day Care, TKIT, SDIT dan SMIT (gabungan SMP dan SMAIT). Dia mengatakan. yayasan ini terdepan dalam upaya memanusiakan manusia dengan mengedepankan prinsip pendidikan berbasis fitrah juga pendidikan berbasis minat.

“Al Marjan ingin tetap mempersembahkan program-program terbaik yang mendidik. Selain itu, juga dapat memberi contoh kepada sekolah lain sebagai sekolah yang memberi figur sentral dalam berdakwah,” tambahnya.

Acara Grand Launching Perguran Water Dragon Wushu ini sendiri dilakukan oleh Manajer Operasional Water Dragon Wushu Dio Alief Aryana, Ketua Himpunan Masyarakat Anti Narkoba Republik Indonesia (HIMABA RI) Windu Priyo Wibowo, Ketua Yayasan Al-Marjan Ustaz Zaeni Mustafa, perwakilan manajemen Mall Tamini Square, dan perwakilan manajemen Petak Petok Fried Chicken.

Perguruan Water Dragon Wushu yang telah berdiri sejak 2012 lalu kini sudah memiliki empat sasana tempat pelatihan yakni Gedung Wisma Penta Jakarta Pusat, Cilandak Sport Centre Jakarta Selatan, dan Mall Tamini Square Jakarta Timur, dan Sanggar Putri Ayu Depok.

Sasana yang memiliki kapasitas latihan 50 murid ini senantiasa penuh oleh murid-murid berusia muda yang gemar dengan olahraga beladiri.

Manajer Operasional Water Dragon Wushu Dio Alief Aryana  menjelaskan, Water Dragon Wushu memiliki empat program latihan yang bisa diikuti berbagai kalangan dari umur 6 tahun ke atas. Setiap kelas diawasi oleh pengajar pengajar yang berpengalaman dan semuanya Muslim yang taat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara populasi Muslim terbesar di dunia dapat berprestasi di bidang bela diri dari Cina daratan ini,” imbuhnya.

Rangkaian grand launching terdiri dari penampilan atlet dan murid Perguruan Water Dragon Wushu, choaching clinic oleh sifu (guru) Wushu, dan sosialisasi P4GN (Pencegahan,Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba).

Acara yang dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tokoh masyarakat, dan anggota Water Dragon Wushu ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan Barongsai Kids. (L/R01/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)