Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentara Azerbaijan Bantu Warga Sipil Armenia Mengungsi

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 25 November 2020 - 06:47 WIB

Rabu, 25 November 2020 - 06:47 WIB

3 Views

Baku, Azerbaijan, MINA – Tentara Azerbaijan membantu orang-orang Armenia yang secara ilegal dimukimkan kembali di daerah pendudukan untuk meninggalkan wilayah itu, seperti terlihat dalam rekaman di media sosial, Selasa (24/11).

Warga Armenia yang tidak dapat meninggalkan rumah mereka di desa Abdal Gulabli di provinsi Aghdam, meminta bantuan dari tentara Azerbaijan. Anadolu Agency melaporkan.

Seorang komandan Azerbaijan mengatakan kepada warga sipil Armenia yang dia temui, “Anda dapat tinggal di sini sebagai warga negara Azerbaijan jika Anda mau. Namun jika Anda maupergi, Anda dapat pergi. Tidak ada yang akan memperlakukan Anda dengan buruk. Kami akan membantu Anda dan kami dengan hormat akan mengantarmu ”

Orang-orang Armenia membenarkan apa yang dikatakan komandan itu dan berterima kasih padanya.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Rekaman itu menunjukkan tentara membantu orang-orang Armenia membawa barang-barang mereka ke truk pickup.

Menurut kesepakatan yang mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh, orang Armenia dan tentara yang berada di wilayah Azerbaijan akan meninggalkan wilayah tersebut.

Tentara Azerbaijan membantu orang-orang Armenia yang tidak dapat meninggalkan wilayah Azerbaijan, dengan memperbaiki rumah-rumah tinggal mereka yang rusak.

Hubungan antara bekas republik Soviet, Azerbaijan dan Armenia tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang diakui PBB dan internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Selama konflik 44 hari, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desa dari pendudukan Armenia.

Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Kolom
Breaking News
Internasional
Timur Tengah