Tiba di San Francisco, Presiden Jokowi akan Hadiri KTT APEC

Tiba di San Francisco, Presiden Jokowi akan Hadiri KTT APEC (foto: BPMI Setpres)

San Fransisco, MINA – Usai menempuh penerbangan selama lima jam dari Washington DC, Presiden Joko Widodo tiba di Bandara Internasional San Francisco, Amerika Serikat, Rabu (15/11).

Di San Francisco Presiden Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC serta menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara anggota APEC lainnya.

Selain itu, Jokowi juga diagendakan untuk memberikan kuliah umum di Stanford University.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melakukan sejumlah agenda di Washington DC, yakni pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, memberikan kuliah umum di Georgetown University dan bertemu dengan Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson.

Dalam pertemuannya dengan Biden, Jokowi mengajak Amerika Serikat untuk berada pada garis depan dalam membela keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina.

Baca Juga:  MER-C Apresiasi Spanyol, Irlandia dan Norwegia Akui Negara Palestina

“Saya sangat berharap AS dapat tunjukan kepemimpinannya dan berada di garis depan untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina, bagi perdamaian dan kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution,” ucapnya kepada Presiden Biden.

Presiden Jokowi menilai hal tersebut dikarenakan kontribusi Amerika Serikat dianggap penting dalam mewujudkan perdamaian. “Kontribusi AS dalam perdamaian dan kemanusiaan sangat ditunggu dunia,” imbuhnya.

Di samping itu, dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara turut mengapresiasi mengenai perkembangan baik mengenai dinamika hubungan Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Melihat hal tersebut, Presiden menyampaikan bahwa dirinya meyakini bahwa dialog merupakan kunci untuk menjembatani perbedaan.

Selain itu, Kepala Negara juga menegaskan bahwa Indonesia dan ASEAN tidak akan membiarkan Indo-Pasifik menjadi kawasan yang dijadikan ajang perebutan pengaruh oleh kekuatan-kekuatan besar dunia. Presiden secara tegas menyatakan bahwa segala tindakan yang dapat memicu ketidakstabilan harus dihindari.

Baca Juga:  IRI Tekankan Peran Komunitas Keagamaan dalam Advokasi Lingkungan 

Oleh karenanya, Jokowi menilai, kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat harus dapat menjadi bagian aktif dari upaya tersebut, termasuk untuk mendorong Asia Tenggara masuk ke dalam rantai pasok global.

“Dan akses negara ASEAN ke pasar AS, di mana dukungan implementasi AOIP sangat diharapkan,” pungkasnya. (R/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf