Xinjiang, 27 Dzulqa’dah 1435/22 September 2014 (MINA) – Setidaknya tiga ledakan dilaporkan terjadi di Provinsi Xinjiang, Cina, yang menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya, demikian media pemerintah melaporkan.
Komite Partai Komunis Xinjiang mengatakan, sebuah ledakan terjadi di daerah perbelanjaan pada Ahad (20/9) di Kabupaten Luntai, di tepi utara gurun Taklamakan, sementara dua ledakan lainnya terjadi di kota-kota terdekat, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Saat ini, semua yang terluka telah dikirim ke rumah sakit untuk perawatan penuh, tatanan sosial lokal kondisinya normal, dan kasus sedang diselidiki,” kata Komite.
Ledakan terjadi saat pengadilan Cina menghukum 17 pejabat daerah dan polisi sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan 28 Juli, menyebabkan hampir 100 polisi, pejabat dan warga sipil tewas dan atas pembunuhan seorang imam pro-Beijing.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pemerintah mengatakan, 37 warga sipil tewas dalam serangan 28 Juli dan 59 “teroris” ditembak mati oleh pasukan keamanan di dua kota di kabupaten Shache, Xinjiang. Polisi menangkap 215 orang lainnya.
Pemerintah telah menyalahkan warga Muslim atas gelombang kekerasan selama setahun terakhir di Xinjiang, tempat tinggal bagi Muslim Uighur.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan, kebijakan represif pemerintah di Xinjiang, termasuk pembatasan pada praktek Islam, telah memprovokasi kerusuhan. Namun klaim itu disangkal oleh pemerintah Beijing. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina