Elad, MINA – Penyerang tak dikenal telah menewaskan sedikitnya tiga orang Israel dan melukai lima lainnya pada peringatan Hari Nakba (Bencana), yang menandai keberadaan klaim rezim Israel pada tahun 1948.
Operasi itu, yang sejauh ini belum ada orang atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab, terjadi di kota Elad di bagian tengah wilayah pendudukan pada Kamis (5/5), Press TV melaporkan.
Di antara yang terluka, tiga berada dalam “kondisi serius”, sementara dua lainnya mengalami luka sedang atau ringan, kata layanan tanggap darurat rezim pendudukan Magen David Adom (MDA).
Seorang staf MDA mengatakan, semua yang tewas adalah pria berusia awal 40-an, dan dia menggambarkan mereka yang terluka parah adalah pria berusia antara 35 hingga 60 tahun.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Polisi rezim telah memulai perburuan, mencari dengan helikopter dan memasang penghalang jalan di seluruh wilayah pendudukan.
15 Mei 1948 menandai hari ketika rezim Israel memproklamirkan eksistensinya setelah perang yang didukung Barat mengusir lebih dari 700.000 orang Palestina dari rumahnya di Tanah Air.
Kelompok-kelompok perlawanan di wilayah Palestina terdekat di Jalur Gaza telah menggambarkan operasi Kamis itu sebagai tanda kemarahan warga Palestina, atas eskalasi rezim pendudukan yang menargetkan kompleks Masjid Al-Aqsa, yang merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam.
Hamas, gerakan perlawanan terkemuka di Jalur Gaza, menyebut serangan itu sebagai “operasi heroik.” Ia mencatat bagaimana mereka telah memperingatkan bahwa masjid adalah “garis merah,” dan mengatakan, operasi itu adalah “implementasi praktis” dari peringatan itu.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Jihad Islam, sesama kelompok perlawanan Hamas di Gaza, menyebut operasi itu “kemenangan bagi Al-Aqsa.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia