Tingkatkan Sinergitas, FKP3D Jabar, Basarnas Lampung Kunjungi Markas UAR

Ketua FKP3D Jawa Barat, Darmanto saat silaturahim ke markas UAR Lampung, Ahad, (29/1). (Foto: Dok. UAR Lampung)

Lampung Selatan, MINA – Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah () Jawa Barat didampingi mengunjungi Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Lampung dalam rangka silaturahim dan peningkatan sinergitas.

Hadir Ketua FKP3D Jawa Barat, Darmanto dan rekan bersama Kasie Ops Basarnas Lampung, Didit Permana di markas , Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (29/1) disambut baik Ketua UAR Korwil Lampung, Sulaiman Abdullah didampingi Anggota pengurus Bidang Diklat, Nurhadis dan Rohmat Santoso dari UAR Korda Lampung Tengah.

Sulaiman Abdullah saat menerima kunjungan silaturahim tersebut mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kedatangan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah Jawa Barat yang selama ini memang dekat dengan UAR Jawa Barat.

“Silaturahim yang dijalin semoga bisa terus berlanjut diiringi dengan sharing-sharing ilmu khususnya terkait dengan Search and Rescue, perihal relawan kebencanaan, dan lain-lain” harapnya.

Ia menyatakan, UAR di Lampung sudah terjun di berbagai daerah khususnya yang terbaru di Cianjur yang beberapa waktu lalu mengalami bencana gempa.

“Dengan kita bersinergi tentu proses berjalannya kegiatan kerelawanan khususnya dalam pencarian dan pertolongan kita bisa lebih cepat dan sigap didukung dengan ilmu rescue yang mumpuni,” ujarnya.

“UAR juga kan personilnya tersebar di berbagai wilayah khususnya di Lampung saja terdapat di berbagai daerah yang memang masih perlu adanya peningkatan skill sehingga ketika suatu saat terjun di medan bencana, relawan dapat lebih siap dan sigap dalam pelaksanaan tugasnya,” lanjutnya.

Menanggapi apa yang dikatakan Ketua UAR, Ketua FKP3D Jabar, Darmanto mengatakan,”Dalam kebencanaan tentu kita menolong orang tidak sembarangan, ada prosedur yang harus diterapkan menyesuaikan dengan kondisi lapangan, maka dengan adanya sinergi antara relawan, kita bisa adakan pelatihan-pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan skill para relawan atau rescuer.”

“Kalau berdasarkan pengalaman, kadang juga ada perbedaan pemahaman saat melakukan operasi kebencanaan di lapangan sehingga ini dapat menimbulkan risiko terjadinya masalah baru yang dapat membahayakan, baik bagi korban maupun rescuer,” ungkapnya.

Darmanto juga menegaskan, sinergitas antara relawan juga berfungsi untuk memudahkan kegiatan operasi di lapangan, dalam praktiknya diperlukan kesamaan pemahaman terkait dengan operasi yang dilakukan. (L/R12/B03/P2)

Mi’raj Mews Agency (MINA)