Madinah, MINA – Toko-toko yang menawarkan harga diskon dan murah semakin populer di Arab Saudi kala Ramadhan tiba.
Serupa dengan “toko dolar” AS atau toko-toko Kik Eropa, toko versi Saudi terus menyebar di seluruh negeri, seperti gerai diskon “abu riyaleen”.
Orang-orang Saudi tidak hanya berusaha melakukan pembersihan rohani serta pesta berbuka bersama teman dan keluarga, tetapi mereka juga berusaha keras mendapatkan rumah dan dapur mereka dengan biaya murah.
Dikutip dari Arab News, toko serba ada pertama dibuka di Madinah pada tahun 1999, dekat Masjid Nabawi yang menargetkan jamaah haji dan umroh. Toko itu menawarkan segala sesuatu, mulai dari hadiah dan sovenir, hingga pakaian, aksesori, peralatan masak, dan peralatan lainnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Toko itu adalah perintis dalam hal berbagai barang yang dijual dengan harga tetap dan sangat murah.
Awalnya toko jenis ini ditujukan untuk keluarga berpenghasilan rendah. Toko-toko berdiskon kini menjadikan diri mereka populer di kalangan pembeli, terlepas dari pendapatan atau kelas sosial masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah gerai bertambah banyak. Majalah Arabian Business melaporkan terjadinya penggandaan gerai dalam lima tahun terakhir.
Spesialis pemasaran Essam Al-Kardawi mengatakan kepada Al-Arabiya, toko-toko diskon adalah produk dari budaya konsumen yang tersebar luas di kalangan warga Saudi, yang terbiasa dengan pembelian berlebihan barang-barang konsumen, memuaskan kebutuhan untuk membeli dan berbelanja.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Al-Kardawi mengatakan, model bisnis ini berhasil karena toko-toko menawarkan harga terendah dengan mengendalikan biaya tetap dan variabel. Pembelian grosir dilakukan dalam jumlah yang sangat besar dan karena popularitasnya, toko-toko tidak memerlukan anggaran iklan yang besar. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon