Gaza, MINA – Beberapa Tokoh Palestina memuji serangan atau operasi penembakan di Tel Aviv yang menyebabkan kematian dua orang Israel dan melukai 14 lainnya merupakan respon alami dari meningkatnya kejahatan pendudukan Israel terhadap warga Palestina.
Dalam wawancara terpisah, mereka mengkonfirmasi kepada Quds Press, bahwa operasi tersebut menunjukkan perlawanan warga Palestina terhadap kejahatan pendudukan Israel dan pelanggaran berkelanjutan di atas tanah Peslestina, seperti Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha.
“Operasi heroik itu terjadi sebagai respon alami terhadap kejahatan pemukim Israel dan penyerangan ke halaman Masjid Al-Aqsa yang diberkati, serta upaya untuk melakukan Yudaisasi atas tanah Palestina,” kata Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Abdel Latif Al-Qanou menekankan, pada Kamis malam (7/4).
“Zionis (Israel) membayar untuk peningkatan kejahatan yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat dan di pedalaman yang diduduki,” tambah La-Qanu.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Ia mengindikasikan bahwa operasi tersebut “merupakan perpanjangan dari serangkaian operasi yang meningkat terhadap pendudukan Israel, dengan tujuan melawan kejahatannya dan kejahatan para pemukim ilegal.
“Pendudukan Israel akan tetap dalam keadaan teror dan ketakutan sebagai akibat dari operasi heroik kepada warga Palestina,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Juru Bicara Gerakan Pembebasan Nasional Fatah, Munther Al-Hayek dalam pernyataan singkatnya menyalahkan eskalasi pendudukan Israel.
“Serangan (di Tel Aviv) ini datang dalam kontek respon alami terhadap kebijakan pembunuhan, pembunuhan dan serangan pendudukan Israel di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha, dan provokasi sentimen Muslim, terutama selama bulan Ramadhan yang diberkati,” kata Al-Hayek.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Senada dengan tokoh sebelumnya, Gerakan Jihad Islam di Lebanon, Haitham Abu Al-Ghazlan, mengatakan bahwa operasi tersebut menegaskan bahwa rakyat Palestina sedang melanjutkan jalan jihad dan perlawanan, dan perlawanan adalah satu-satunya cara untuk memulihkan tanah dan tempat suci warga Palestina
Pemimpin Gerakan Ahrar Palestina, Yasser Khalaf, menyatakan bahwa “serangan itu tidak akan menjadi yang terakhir, mengingat kejahatan yang terus menerus dan agresi pendudukan Israel terhadap orang-orang Palestina dan tempat-tempat suci.
“Operasi tersebut mengirimkan pesan kepada Zionis bahwa serangan terhadap Al-Aqsha adalah bermain dengan api, dan ledakan yang akan membuat Zionis terkejut melalui operasi heroik ini,” ujarnya.
Serangan ini adalah operasi keempat dalam beberapa pekan terakhir, yang secara kolektif mengakibatkan pembunuhan 13 warga Israel, termasuk pasukan keamanan, di Beersheba, Hadera dan Bnei Brak. (T/R5/P1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)