Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tolak Seruan AS, Jerman dan UE Tetap Lestarikan Kesepakatan Nuklir Iran

Rudi Hendrik - Sabtu, 16 Februari 2019 - 10:07 WIB

Sabtu, 16 Februari 2019 - 10:07 WIB

6 Views

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas. (Foto: dok. Pars Today)

Munich, MINA – Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menegaskan, Jerman, Inggris, Perancis, dan Uni Eropa (UE) secara keseluruhan berkomitmen untuk melestarikan kesepakatan nuklir 2015 yang bertujuan mencegah Iran membuat bom.

Penegasan itu jelas menolak seruan Amerika Serikat (AS) yang menyerukan untuk meninggalkan kesepakatan dengan Iran.

Di hadapan para pemimpin dan pejabat tinggi negara dunia dalam Konferensi Keamanan di Munich, Jumat (15/2), Maas mengecam langkah-langkah perdagangan proteksionis Presiden AS Donald Trump, demikian yang dikutip dari Times of Israel.

Maas mengatakan, meski AS meninggalkan kesepakatan secara sepihak, Uni Eropa tetap melestarikan kesepakatan 2015.

Baca Juga: PM Spanyol: Kami Tidak akan Izinkan Rencana Trump Gusur Gaza

“Tanpa itu, satu hal yang jelas, kawasan itu tidak akan lebih aman, tetapi malah selangkah lebih dekat kepada konfrontasi terbuka, dengan semua implikasi yang akan terjadi pada keamanan Eropa sendiri,” katanya.

Komentar Mass muncul sehari setelah Wakil Presiden AS Mike Pence, pada sebuah konferensi di Warsawa, Polandia, menuduh tiga negara Eropa sekutu NATO berusaha “melanggar” sanksi AS terhadap Iran dan meminta mereka untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir.

“Waktunya telah tiba bagi mitra Eropa kami untuk menarik diri dari perjanjian nuklir Iran dan bergabung dengan kami,” kata Pence.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini juga membela kesepakatan nuklir itu, dengan mengatakan bahwa blok itu akan melakukan apa pun untuk membuat kesepakatan tetap hidup. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: Spanyol Janji Lakukan yang Terbaik untuk Bangun Kembali Gaza

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jerman Prihatin AS Keluar dari WHO

Rekomendasi untuk Anda