Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TRI MUMPUNI: TERUSLAH BERBUAT KEBAIKAN

Septia Eka Putri - Jumat, 19 Juni 2015 - 23:52 WIB

Jumat, 19 Juni 2015 - 23:52 WIB

461 Views ㅤ

Acara Milad BNI Syariah Kelima di Masjid Sunda Kelapa, 19 Juni 2015.(Foto: Putri/MINA)
Acara Milad <a href=

BNI Syariah Kelima di Masjid Sunda Kelapa, 19 Juni 2015.(Foto: Putri/MINA)" width="300" height="219" /> Acara Milad BNI Syariah Kelima di Masjid Sunda Kelapa, 19 Juni 2015.(Foto: Putri/MINA)

Jakarta, 2 Ramadhan 1436/19 Juni 2015 (MINA) – Wanita Muslim asal Indonesia Tri Mumpuni  yang dijuluki dengan sebutan wanita “Penerang Desa” mengatakan, jangan lelah untuk terus berbuat baik karena Allah.

“Saya menasehati diri sendiri, agar teruslah berbuat baik, jangan lelah untuk berjuang karena kita diciptakan di muka bumi untuk menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi semua orang,” ujar wanita yang juga disebut sebagai “Wanita Listrik” itu kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dalam acara Milad BNI Syariah ke-5 di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta, Jumat (19/6).

Alumni Institut Pertanian Bogor itu mempunyai mimpi menerangi sebanyak mungkin desa dengan pembangkit listrik mini tenaga air.

Sosok wanita penerang desa itu mengatakan, mimpi tersebut bisa diwujudkan dengan kemauan dan kerja keras.
“Sama hal nya mewujudkan untuk selalu berbagi dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita sebagai umatnya, berusaha untuk selalu berbuat baik,” ungkap wanita yang akrab disapa Puni itu.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Puni telah menunjukkan dengan menjadi motor pembangunan setidaknya 60 pembangkit listrik tenaga air, mikrohidro yang ramah lingkungan di berbagai pelosok desa di Indonesia dan melalui Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) yang dibentuk memberikan penerangan di beberapa wilayah setelah Indonesia selanjutnya juga satu lokasi di Filipina.

Aktifitas Puni yang bersifat swadaya energi ini, perempuan kelahiran 1964 diberi julukan sebagai “penerang desa”.
Tidak kurang 60 lokasi terpencil yang sebelumnya gelap gulita menjadi terang benderang dengan pembangkit yang dibangun bersama keluarga. (L/P006/p007/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi