Tujuh Amalan Yang Terus Mengalir Pahalanya

Oleh : Ust. , Da’i Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar.

Jika ajal sudah tiba, tidak ada seorang pun yang dapat mencegahnya. Jika usia sudah habis jatahnya, tak jua seorang dokter ahli dapat mengobatinya.

Semua kita adalah camat alias calon mati. Semua kita sudah divonis mati, hanya tinggal menunggu gilirannya nanti.

Pertanyaannya adalah, ”Sejauh manakah bekal yang kita siapkan, amal yang kita kerjakan, kebaikan yang kita tebarkan semasa hidup kita?”

Dalam hal ini, ada baiknya kita renungkan sebuah hadits yang memberikan kabar gembira, yakni tentang 7 (tujuh) amalan yang dapat kita kerjakan dan akan terus mengalir pahalanya, walaupun kita sudah meninggal dunia.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Artinya :Ada tujuh amalan yang akan mengalir pahalanya bagi seorang hamba, meskipun ia berbaring di lubang kuburan setelah meninggal: (1) mengajarkan ilmu, (2) mengalirkan air sungai, (3) membuat sumur, (4) menanam kurma, (5) membangun masjid, (6) membagikan mushaf Al-Qur’an, atau (7) meninggalkan anak yang akan memintakan ampun baginya setelah ia meninggal. “ (HR Al-Bazzar dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu).

  1. Mengajarkan Ilmu

Sungguh sangat mulia derajat seorang guru Al-Quran, guru agama Islam, atau guru apapun yang memberikan manfaat dan maslahat kepada anak didik.

Tentu bukan hanya guru di kelas. Siapapun orangnya, dan di manapun berada, selama ia mengajarkan kepada orang lain untuk kebaikan, ia adalah guru.

Kita mengajarkan seseorang menyetir mobil, lalu dengan itu ia mencari nafkah untuk anak istri. Maka selama ilmunya digunakan untuk kebaikan itulah, kita mendapatkan pahala yang terus mengalir, walau kita telah tiada.

Kita memberi nasihat kebaikan untuk anak, cucu, keponakan, dan lainnya, itupun kita hakikatnya sedang menanam pahala untuk kehidupan akhirat kelak.

Demikian pula kita berbagi ilmu melalui tulisan di media atau tulisan yang diterbitkan dalam bentuk buku, atau kita membuat video tausiyah atau kebaikan yang diunggah ke media sosial. Sepanjang tulisan itu dibaca, video kebaikan itu dilihat, kita pun mendapatkan pahalanya yang terus mengalir ke alam kubur kita.

  1. Mengalirkan Air Sungai

Betapa mulianya para relawan yang dengan keikhlasan hati mengeluarkan tenaganya atau dermawan yang mengeluarkan hartanya, untuk membuat aliran air dari mata air atau sungai ke rumah-rumah warga, persawahan dan perkebunan, dan ke tempat yang diperlukan. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia, tanaman hingga binatang. Kita pun dapat menikmati panen pahalanya kelak, sepanjang aliran itu terus bermanfaat.

Termasuk dalam hal ini adalah menyalurkan air melalui pipa-pipa ke rumah-rumah warga, ke masjid/musholla untuk berwudhu, ke toilet-toilet untuk buang hajat, dan membuat irigasi yang baik.

Betapa tidak, air merupakan kebutuhan paling dasar untuk kehidupan. Siapa yang menyediakannya, ia akan memperoleh pahalanya, seumur hidupnya dan seusai kematiannya.

  1. Membuat Sumur

Seperti halnya mengalirkan air ke sungai, membuat sumur merupakan amal kebaikan yang abadi. Baik itu sumur galian, sumur resapan, air sumur bor atau sumur pompa.

Selama air dari sumur itu bermanfaat untuk kehidupan, baik untuk konsumsi air minum manusia dan binatang, menyiram tanaman, mencuci pakaian dan perabotan. Maka, sang penyedia pun berhak mendapatkan pahala atas pembuatan sumur itu.

  1. Menanam Kurma

Pohon kurma merupakan salah satu pohon yang banyak memberikan manfaat bagi manusia. Siapa yang menanam pohon kurma dan membagi-bagikan buahnya kepada sesama manusia, maka ia akan mendapatkan pahalanya akan tetap mengalir selama buahnya bermanfaat.

Demikian pula jenis tanaman lainnya, yang memberikan bagi manusia. Bahkan jika ada binatang, misalnya burung, memakannya pun, itu menjadi sedekah bagi pemiliknya.

  1. Membangun Masjid

Membangun masjid/musholla tentu ini sangat utama. Di tempat inilah dikumandangkan seruan adzan, shalat berjamaah, berdzikir, berdoa, bertadarus Al-Qur’an, kajian ilmu dan sebagainya.

Dari tempat mulia ini pula tersebar kebaikan melalui kajian-kajian, majelis-majelis ta’lim, dan kepentingan ummat lainnya. Maka bagi orang yang membangunnya akan mendapat seluruh pahala tersebut, dan berhak mendapatkan bangunan serupa di surga.

Artinya menjadi penghuni surga, sudah disediakan tempatnya. Tentu saja makna serupa di sini adalah jauh lebih baik bangunan di surga dari segala bangunan apapun di dunia ini.

Disebutkan dalam sebuah hadits dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu, berkata bahwa dia mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ

Artinya : “Barang siapa membangun masjid dalam rangka mencari keridhaan Allah, maka Allah akan membangun untuk dia yang semisal itu di surga.” (HR Bukhari dan Muslim).

  1. Membagikan Mushaf Al-Quran

Kita membeli Al-Quran lalu menghadiahkannya atau menghibahkannya ke masjid, pondok pesantren, sekolah Islam atau individu. Kita pun akan memperoleh pahalanya selama mushaf Al-Quran itu dibaca oleh mereka.

  1. Meninggalkan Anak Yang Shalih

Salah satu harta paling berharga di dunia hingga akhirat adalah anak shalih/shalihat yang berbakti kepada kedua orang tua, dan senantiasa mendoakan keduanya, baik saat hidup maupun sesudah keduanya wafat.

Karena itu, meninggalkan anak yang shalih, akan menjadi pahala yang terus mengalir ke alam kubur, manakala orang tuanya sudah meninggal.

Semoga kita dapat memeroleh pahala yang terus mengalir dari salah satu atau sebanyak mungkin, dari tujuh amalan yang terus mengalir pahalanya tersebut. Aamiin. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.