Tuntunan Puasa Ramadhan (3)

Oleh Zaenal Muttaqin, wartawan MINA

Hal-Hal yang Makruh Bagi Orang yang Berpuasa

Berbekam (mengeluarkan darah kotor dari kepala dan anggota tubuh lainnya) adalah makruh karena bisa mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan menyeret orang berbekam untuk berbuka. Demikian pula halnya yang semakna dengan ini adalah memberikan donor darah.

Hukum ini merupakan bentuk kompromi dari dua hadits Rasulullah shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam, yaitu antara hadits mutawatir yang di dalamnya beliau menyatakan:

ุฃูŽูู’ุทูŽุฑูŽ ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูู…ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุญู’ุฌููˆู’ู…ู

โ€œTelah berbuka orang yang berbekam dan orang yang membekamnyaโ€.

Ibnu โ€˜Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma riwayat Al-Bukhari:

ุงุญู’ุชูŽุฌูŽู…ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุตูŽุงุฆูู…ูŒ

โ€œNabi shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam berbekam dan beliau dalam keadaan berpuasaโ€.

Memeluk dan mencium istrinya hingga membangkitkan syahwatnya.

Hal tersebut berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu riwayat Abu Daud dengan sanad yang shahih, Rasulullah shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam berkata:

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ู‹ุง ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุจูŽุงุดูŽุฑูŽุฉู ู„ูู„ุตู‘ูŽุงุฆูู…ู ููŽุฑูŽุฎู‘ูŽุตูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุชูŽุงู‡ู ุขุฎูŽุฑู ููŽุณูŽุฃูŽู„ูŽู‡ู ููŽู†ูŽู‡ูŽุงู‡ู ููŽุฅูุฐูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฑูŽุฎู‘ูŽุตูŽ ู„ูŽู‡ู ุดูŽูŠู’ุฎูŒ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู†ูŽู‡ูŽุงู‡ู ุดูŽุงุจู‘ูŒ

โ€œSesungguhnya seseorang lelaki bertanya kepada Nabi shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam tentang berpelukan/bersentuhan bagi orang yang berpuasa maka beliau memberikan keringanan kepadanya (untuk melakukan hal tersebut) dan datang laki-laki lain bertanya kepadanya dan beliau pun melarangnya (untuk melakukan hal tersebut), ternyata orang yang diberikan keringanan padanya adalah orang yang sudah tua dan yang dilarang adalah seseorang yang masih mudaโ€.

Menyambung dari maghrib sampai waktu sahur (puasa wishol)

Hal ini berdasarkan hadits Abu Saโ€™id Al-Khudry radhiyallahu โ€˜anhu riwayat Al-Bukhary. Rasulullah shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam bersabda:

ู„ูŽุง ุชููˆูŽุงุตูู„ููˆู’ุง ููŽุฃูŽูŠู‘ููƒูู…ู’ ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠููˆูŽุงุตูู„ูŽ ููŽู„ู’ูŠููˆูŽุงุตูู„ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽุญู’ุฑูŽ

โ€œJanganlah kalian puasa wishol, siapa yang menyambung maka sambunglah sampai waktu sahur”.

Pembatal Puasa

Makan dan minum dengan sengaja merupakan pembatal puasa, adapun kalau seseorang melakukannya dengan tidak sengaja atau lupa, tidaklah membatalkan puasanya.

Hal ini adalah perkara diketahui secara darurat dan dimaklumi oleh seluruh kaum muslimin berdasarkan dalil yang sangat banyak. Di antaranya adalah ayat dalam surah Al-Baqaroh ayat 187 :

ูˆูŽูƒูู„ููˆุง ูˆูŽุงุดู’ุฑูŽุจููˆุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุชูŽุจูŽูŠู‘ูŽู†ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุทู ุงู„ู’ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุทู ุงู„ู’ุฃูŽุณู’ูˆูŽุฏู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุชูู…ู‘ููˆุง ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู

โ€œDan makan dan minumlah kalian hingga nampak bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malamโ€.

Dan hadits Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu riwayat Al-Bukhary dan Muslim, Rasulullah shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam menegaskan:

ูƒูู„ู‘ู ุนูŽู…ูŽู„ู ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ูŠูุถูŽุงุนูŽูู ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู ุนูŽุดูŽุฑูŽ ุฃูŽู…ู’ุซูŽุงู„ูู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุณูŽุจู’ุนูู…ูุงุฆูŽุฉู ุถูุนู’ูู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ : ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฃูŽุฌู’ุฒููŠู’ ุจูู‡ู, ูŠูŽุฏูŽุนู ุดูŽู‡ู’ูˆูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุทูŽุนูŽุงู…ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฌู’ู„ููŠู’

โ€œSetiap amalan Anak Adam kebaikannya dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Taโ€™ala berfirman: โ€œKecuali puasa, sesungguhnya ia adalah (khusus) bagi-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya, ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Akuโ€. (Lafazh hadits bagi Imam Muslim).

Dan juga hadits Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu riwayat Al-Bukhary dan Muslim, Rasulullah shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุณููŠูŽ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุตูŽุงุฆูู…ูŒ ููŽุฃูŽูƒูŽู„ูŽ ุฃูŽูˆู’ ุดูŽุฑูุจูŽ ููŽู„ู’ูŠูุชูู…ู‘ูŽ ุตูŽูˆู’ู…ูŽู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽุทู’ุนูŽู…ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู‚ูŽุงู‡ู

โ€œSiapa saja yang lupa dan ia dalam keadaan berpuasa lalu ia makan dan minum, maka hendaknyalah ia sempurnakan puasanya karena sesungguhnya ia hanyalah diberi makan dan minum oleh Allahโ€.

Pemahaman dari hadits ini bahwa siapa yang makan dan minum dengan sengaja maka batal puasanya.

Suntikanโ€“suntikan penambah kekuatan berupa vitamin dan yang sejenisnya yang masuk dalam makna-makan dan minum.

Menelan darah mimisan dan darah yang keluar dari bibir juga merupakan pembatal puasa. Dua hal itu berdasarkan keumuman nash-nash yang tersebut di atas.

Muntah dengan sengaja juga membatalkan puasa, adapun kalau muntah dengan tidak sengaja tidak membatalkan. Hal ini berdasarkan perkataan Abdullah bin โ€˜Umar radhiyallahu โ€˜anhuma yang mempunyai hukum marfuโ€™, beliau berkata :

ู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽู‚ูŽุงุกูŽ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุตูŽุงุฆูู…ูŒ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽุถูŽุงุกู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฐูŽุฑูŽุนูŽู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽูŠู’ุกู ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽุถูŽุงุกู

โ€œSiapa yang sengaja muntah dan ia dalam keadaan berpuasa maka wajib atasnya untuk membayar qodho` dan siapa yang tidak kuasai menahan muntahnya (muntah denga tidak sengaja,-pent.) maka tidak ada qodho` atasnyaโ€. (Diriwayatkan oleh Imam Malik dengan sanad yang shohih)

Haid dan nifas

Hal ini berdasarkan hadits โ€˜Aisyah radhiyallahu โ€˜anha riwayat Al-Bukhary dan Muslim, beliau menyatakan :

ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุตููŠู’ุจูู†ูŽุง ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽู†ูุคู’ู…ูŽุฑู ุจูู‚ูŽุถูŽุงุกู ุงู„ุตู‘ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ูŽุง ู†ูุคู’ู…ูŽุฑู ุจูู‚ูŽุถูŽุงุกู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู

โ€œAdalah hal tersebut (haid,-pent.) menimpa kami dan kami diperintah untuk meng-qodho` puasa dan tidak diperintah untuk meng-qodho` sholatโ€.

Bersetubuh membatalkan puasa bahkan ada kafarahnya tentang maslah ini, dalilnya akan disebutkan kemudian insya Allah.

Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa adalah ketika siang beranjak pergi dan matahari telah terbenam dan malam pun menyelubunginya. Hal ini berdasarkan firman Allah Jalla Jalaluhu:

ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุชู…ููˆู’ุง ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู’ู„ู„ููŠู’ู„ู

โ€œKemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malamโ€. (QS. Al-Baqaroh ayat 187)

Dan diantara sekian banyak hadits yang menjelaskan tentang hal ini, adalah hadits Umar bin Khaththab riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ู…ูู†ู ู‡ูŽุงู‡ูู†ูุง ูˆูŽุฃูŽุฏู’ุจูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ ู‡ูŽุงู‡ูู†ูŽุง ูˆูŽุบูŽุงุจูŽุชู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽูู’ุทูŽุฑูŽ ุงู„ุตูŽุงุฆูู…ู

โ€œApabila malam telah datang dan siang beranjak pergi serta matahari telah terbenam maka orang yang berpuasa telah waktunya berbukaโ€.

Disunnahkan mempercepat berbuka puasa ketika telah yakin bahwa waktunya telah masuk, karena manusia akan tetap berada di dalam kebaikan selama mereka mempercepat berbuka puasa sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam hadits Sahl bin Saโ€™d As-Saโ€™idy Radhiyallahu โ€˜anhu riwayat Al-Bukhari dan Muslim :

ู„ุงูŽ ูŠูŽุฒูŽุงู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุง ุนูŽุฌู‘ูŽู„ููˆู’ุง ุงู’ู„ููุทู’ุฑูŽ

โ€œTerus-menerus manusia berada di dalam kebaikan selama mereka mempercepat berbuka puasaโ€.

Bahkan Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wa sallam menganggap mempercepat berbuka puasa sebagai salah satu sebab tetap nampaknya agama ini, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu โ€˜anhu riwayat Ahmad, Abu Daud dan lain-lainnya dengan sanad yang hasan, beliau menegaskan:

ู„ุงูŽ ูŠูŽุฒูŽุงู„ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุธูŽุงู‡ูุฑุงู‹ ู…ูŽุง ุนูŽุฌู‘ูŽู„ููˆู’ุง ุงู’ู„ููุทู’ุฑูŽ, ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู’ู„ูŠูŽู‡ููˆู’ุฏูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู†ู‘ูŽุตูŽุงุฑูŽู‰ ูŠูุคูŽุฎู‘ูุฑููˆู’ู†ูŽ

โ€œTerus-menerus agama ini akan nampak sepanjang manusia masih mempercepat buka puasa karena orang-orang Yahudi dan Nashoro mengakhirkannyaโ€.

Nabi Shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam berbuka puasa sebelum sholat Maghrib dengan memakan ruthob (kurma kuning yang mengkal dan hampir matang) dan apabila beliau tidak menemukan ruthob maka beliau berbuka dengan korma (matang) jika tidak menemukan korma maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air.

Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wa sallam beliau berkata:

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠููู’ุทูุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุทูŽุจูŽุงุชู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠูŽ, ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒูู†ู’ ุฑูุทูŽุจูŽุงุชู ููŽุนูŽู„ูŽู‰ ุซูŽู…ูŽุฑุงุชู, ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒูู†ู’ ุญูŽุณูŽุง ุญูŽุณูŽูˆูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ู…ูŽุงุกู

โ€œAdalah Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam berbuka dengan beberapa biji ruthob sebelum sholat, apabila tidak ada ruthob maka dengan beberapa korma, dan kalau tidak ada korma maka dengan beberapa teguk airโ€.

Disunahkan memperbanyak doโ€™a ketika berbuka, karena waktu itu merupakan salah satu tempat mustajabnya (diterimanya) doโ€™a sebagaimana dalam hadits yang shohih dari seluruh jalan-jalannya.

Merupakan suatu amalan yang sangat mulia dan mendapatkan pahala yang besar apabila seseorang memberikan makanan buka puasa pada saudaranya yang berpuasa.

Hal ini berdasarkan hadits Zaid bin Khalid Al-Juhany Radhiyallahu โ€˜Anhu riwayat Ahmad, At-Tirmidzy, Ibnu Majah dan lain-lainnya dengan sanad yang shohih Rasulullah Shollallahu โ€˜alaihi wa โ€˜ala alihi wa sallam bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ููŽุทู‘ูŽุฑูŽ ุตูŽุงุฆูู…ุงู‹ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูุซู’ู„ู ุฃูŽุฌู’ุฑูู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ู‚ูุตู ู…ูู†ู’ ุฃู‹ุฌู’ุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุฆูู…ู ุดูŽูŠุกูŒ

โ€œSiapa yang memberikan makanan buka puasa pada orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpunโ€.

Wallahu ‘alam (A/B05/P1)

Bersambung..

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0