Turki Peringatkan Tumbuhnya Islamofobia di Eropa

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Numan Kurtulmus (Foto Anadolu)

Ankara, MINA – Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Numan Kurtulmus pada Jumat (9/3) memperingatkan tentang tumbuhnya dan sentimen antipengungsi di Eropa.

“Sangat mengkhawatirkan bahwa di Eropa, bangkitnya sentimen antipengungsi, xenofobia dan Islamofobia mewujudkan diri mereka dalam bentuk permusuhan terhadap bangsa dan warga Turki,” kata Numan Kurtulmus.

Menteri Turki itu mengunjungi Masjid Mevlana di lingkungan komunitas Muslim-Turki di Berlin, yang pernah rusak parah akibat serangan pembakaran pada 2014. Demikian Anadolu Agency melaporkan yang dikutip MINA.

Kurtulmus mengatakan, umat Islam di Jerman khawatir dengan bangkitnya rasisme dan meningkatnya jumlah serangan xenofobia dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mengutuk serangan bom molotov di sebuah masjid Turki di kota selatan Jerman, Lauffen am Neckar, Kamis (8/3) malam, yang menyebabkan kebakaran ringan.

“Bangkitnya rasis dan sentimen anti-Muslim merongrong koeksistensi damai di negara tersebut,” kata Kurtulmus.

Kurtulmus meminta politisi dan organisasi masyarakat sipil Jerman untuk mengambil sikap lebih kuat melawan kejahatan kebencian xenofobia dan Islamofobia.

Jerman telah menyaksikan berkembangnya Islamofobia dan kebencian terhadap para migran dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh sebuah propaganda dari partai-partai sayap kanan dan populis, yang mengeksploitasi kekhawatiran akan krisis pengungsi dan terorisme.

Menurut data resmi, sekitar 950 Muslim dan institusi Muslim diserang pada 2017. Sedikitnya 33 Muslim terluka dalam serangan tersebut, termasuk serangan terhadap wanita Muslim yang mengenakan jilbab dan serangan terhadap masjid dan institusi Muslim lainnya.

Jerman, sebuah negara dengan penduduk 81,8 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis. (T/R03/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.