Abu Dhabi, MINA – Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania menandatangani kerjasama proyek energi terbarukan Kemitraan Industri untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, di Abu Dhabi, Ahad (29/5).
Kantor Berita Emirates (WAM) melaporkan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Kepresidenan UEA Sheikh Mansour bin Zayed Al-Nahyan menyaksikan penandatanganan kemitraan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lima sektor utama: pangan dan pertanian, pupuk, farmasi, tekstil, mineral, dan petrokimia. Arab News melaporkan.
Acara penandatanganan juga dihadiri PM Mesir Madbouly dan PM Yordania Bisher Al-Khasawneh.
“Kemitraan ini mewujudkan visi Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed untuk meningkatkan integrasi industri dengan negara-negara Arab dan seluruh dunia sehingga kami dapat mencapai lompatan besar di sektor industri dan mengubah potensinya sebagai penggerak ekonomi,” kata Sheikh Mansour.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
“Industri adalah tulang punggung ekonomi terbesar di dunia. Karenanya, melalui kemampuannya, kebijakan yang efektif, dan fokus saat ini pada pengembangan teknologi canggih dan infrastruktur logistik, kami yakin UEA dapat membangun kekuatan ekonomi global dengan memanfaatkan kemitraan industri di seluruh kawasan,” lanjutnya.
PM Mesir Madbouly mengatakan, pandemi Covid-19 dan krisis Rusia-Ukraina telah menyoroti perlunya integrasi yang lebih dalam antara negara-negara Arab.
“Proyek-proyek yang telah disepakati akan menciptakan nilai tambah bagi ketiga negara dan akan berdampak positif pada keamanan nasional, industri lokal, dan kegiatan rantai pasokan,” kata Madbouly.
“Akan ada tindak lanjut dari pelaksanaan proyek-proyek ini, memfasilitasi prosedur, dan mengatasi hambatan. Kami bertujuan segera memetik manfaat dari proyek-proyek ini, terutama karena fase pertama mencapai banyak keuntungan dalam hal meningkatkan ketahanan pangan dan obat-obatan. Proyek-proyek ini juga akan menarik investasi asing dan memberikan kesempatan kerja bagi kaum muda kita,” tambahnya.
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah
Sementara itu, PM Yordania Al-Khasawneh menambahkan, interaksi aktif dan koordinasi yang berkelanjutan di tingkat kepemimpinan menegaskan kekuatan hubungan ini dengan sektor industri yang menjadi pusat kemitraan.
“Di Yordania, tujuan investasi yang menarik, industri menyumbang 24 persen dari PDB, dan menyumbang 21 persen lapangan kerja negara,” ujarnya.
Ketiga Negara juga sepakat membentuk kelompok kerja untuk merumuskan perjanjian energi terbarukan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah