Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UEA Tegaskan Kemitraan Strategis dan Masa Depan Inklusif dengan Indonesia

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 7 jam yang lalu

7 jam yang lalu

0 Views

Resepsi Hari Nasional ke-54 Uni Emirat Arab (UEA) di Jakarta, Kamis malam (27/11/2025).(Foto: Doc. MINA)

Jakarta, MINA – Uni Emirat Arab (UEA) merayakan Hari Nasional ke-54 di Jakarta, Kamis malam (27/11), dalam sebuah acara diplomatik yang menegaskan kedalaman hubungan strategis antara UEA dan Indonesia.

Acara tersebut dihadiri Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri, jajaran korps diplomatik, perwakilan sektor swasta UEA, serta sejumlah pejabat tinggi pemerintah Indonesia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam sambutannya, Airlangga menegaskan hubungan erat kedua negara yang telah terjalin hampir lima dekade, sejak pembukaan kedutaan UEA di Jakarta pada 1976.

Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan UEA pada 2 Desember 1971.

Baca Juga: Guinea‑Bissau Rusuh Usai Pemilu, Militer Ambil Alih Pemerintahan, Presiden Embaló Ditahan

“UEA tetap menjadi mitra dagang dan investasi utama kami di kawasan Timur Tengah. Perdagangan bilateral kita telah mencapai US$ 4,5 miliar, meningkat 20 persen dari tahun lalu,” ujar Airlangga.

Ia menekankan,  kolaborasi kedua negara berkontribusi signifikan terhadap pembangunan nasional, termasuk melalui proyek energi terbarukan PLTS Terapung Cirata yang telah beroperasi sejak 2023 dan sedang dipertimbangkan untuk diperluas.

Airlangga juga menyoroti implementasi Indonesia-UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang sejak berlaku pada 2023 diproyeksikan mampu meningkatkan ekspor Indonesia hingga US$ 4,2 miliar pada 2030.

Ia menegaskan perlunya mempersiapkan proyek strategis bersama menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik pada 2026, termasuk kerja sama dalam promosi toleransi, moderasi, dan penguatan peran UEA sebagai mitra dialog sektoral ASEAN.

Baca Juga: Malaysia Tangkap 74 Imigran Ilegal di Johor, Termasuk 9 WNI

Dalam pidatonya, Dubes Abdulla Salem Al Dhaheri menekankan pencapaian besar UEA dalam transformasi nasional dan global, terutama di sektor teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, energi bersih, kecerdasan buatan, dan eksplorasi ruang angkasa.

“UEA telah mencapai kemajuan luar biasa di berbagai bidang, menjadikannya teladan bagi bangsa yang ingin membentuk masa depan tanpa menunggu momentum,” ujarnya.

Al Dhaheri menegaskan, UEA menjalankan kebijakan luar negeri yang seimbang dan bertanggung jawab, berdasarkan dialog, penghormatan terhadap kedaulatan negara, dan kepatuhan terhadap hukum internasional.

Menurutnya, pendekatan tersebut menjadikan UEA sebagai penggerak stabilitas regional dan global.

Baca Juga: Trump Usulkan Perdamaian Rusia-Ukraina, Tapi Syaratnya Bikin Kyiv Ragu

Secara ekonomi, UEA mencatat pertumbuhan perdagangan luar negeri nonmigas sebesar 24 persen pada semester pertama 2025.

Negara itu kini berada di peringkat kedua dunia dalam jumlah proyek investasi asing langsung dan baru, dengan nilai aset kekayaan mencapai sekitar US$ 2,49 triliun.

UEA juga menegaskan posisinya sebagai pemain global dalam teknologi masa depan, termasuk melalui peluncuran model kecerdasan buatan berbahasa Arab pertama dalam seri Falcon, dan peresmian kompleks AI berkapasitas 5 gigawatt yang dikembangkan bersama Amerika Serikat, salah satu pusat AI terbesar di dunia di luar AS.

Terkait hubungan bilateral, Al Dhaheri menyatakan apresiasi atas kemitraan strategis yang berkembang pesat dalam politik, ekonomi, perdagangan, dan pembangunan.

Baca Juga: Aktivis Bentangkan Bendera Palestina Saat Sidang Parlemen Jerman, Protes Kebijakan Gaza

Ia menyebut volume perdagangan kedua negara mencapai US$ 5,5 miliar pada 2024, meningkat 20 persen dibanding 2023, dengan total investasi yang telah terealisasi melampaui US$ 14 miliar.

“UEA dan Indonesia tengah bersiap merayakan 50 tahun hubungan diplomatik pada 2026, menandai kemitraan yang kokoh dan pertumbuhan berkelanjutan di berbagai sektor,” ujar Al Dhaheri.

Acara tersebut juga menghadirkan berbagai atraksi budaya, termasuk penampilan kelompok seni tradisional Al Ain Youth Folk Arts Troupe dan pameran seni oleh perancang busana Emirat, Sheikha Al Ghaithi, yang memadukan warisan budaya UEA dengan spirit modernitas.

Al Dhaheri menutup pidatonya dengan pantun persahabatan, simbol kedekatan budaya dan ikatan jangka panjang kedua negara.[]

Baca Juga: Senator AS Desak Bantuan Militer ke Israel Dihentikan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda