TETO Rayakan Hari Nasional Taiwan ke- 112 di Jakarta

Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen pada jamuan perayaan resepsi Hari Nasional Republic of China (Taiwan) ke-112 di Jakarta, Senin (9/10/2023) malam.(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Taipei Economic and Trade Office (TETO) merayakan resepsi Republic of China () ke-112 di Jakarta, Senin (9/10) malam.

Hadir dalam acara itu pejabat pemerintah , anggota parlemen, para diplomatik, komunitas Tionghoa, pengusaha Taiwan, Cendekiawan, seniman, budayawan dan media, termasuk undangan khusus untuk Kantor Berita MINA, bersama sekitar 800 undangan lainnya.

Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen pada jamuan perayaan menyatakan, Taiwan telah dikenal luas sebagai negara yang berprestasi tinggi di banyak bidang.

“Sebagai contoh, Taiwan menduduki peringkat pertama di dunia selama lima tahun berturut-turut dalam Global Health Care Index by Country pada tahun ini. Sistem layanan kesehatan yang kuat tidak hanya membantu kita melewati pandemi, tetapi juga memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang tinggal di Taiwan, termasuk teman-teman kita di Indonesia, ujarnya.

Selain itu, lanjut John Chen, Taiwan menempati peringkat ketiga negara teraman di dunia berdasarkan indeks kejahatan Numbeo. Karena layanan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang layak untuk ditinggali, Taiwan menjadi destinasi tinggal terbaik kelima bagi ekspatriat pada 2023, menurut survei tahunan Expat Insider oleh InterNations.

“Di bidang olahraga, semangat tinggi dan sportivitas para atlet ­Taiwan pada Asian Games di Hangzhou menunjukkan bagian mendasar dari soft power dan rahasia kesuksesan Taiwan, yakni bakat,” ujarnya lagi.

John Chen juga menyebutkan, dalam hal pembangunan ekonomi, Taiwan menempati peringkat kelima di antara negara-negara terkaya di dunia, menurut “Allianz Global Wealth Report 2023”. Rata-rata kekayaan bersih setiap orang Taiwan pada akhir 2022 ialah sekitar US$149.500.

Selain itu, Taiwan menempati peringkat keenam dari 64 negara yang dievaluasi di Switzerland’s Lausanne Institute of Management (IMD) “World Competitiveness Yearbook 2023”. Peringkat Taiwan terus meningkat selama lima tahun berturut-turut. Meskipun terjadi pandemi dan kemerosotan ekonomi global, perekonomian Taiwan masih tumbuh 2,45% pada 2022, tambahnya.

Dengan memanfaatkan kehebatan teknologi di sejumlah bidang, seperti teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kecerdasan buatan (AI), semi­konduktor, manufaktur pintar, energi terbarukan, pertanian, dan bioteknologi, Taiwan telah menjadi kekuatan pendorong global ekonomi, tegasnya.

John Chen mengatakan, didorong oleh Kebijakan ke Arah Selatan (New Southbound Policy), Taiwan dan Indonesia menjadi mitra pembangunan yang hebat sehingga menghasilkan hubungan antarmasyarakat yang erat dalam berbagai aspek. saat ini, ada sekitar 400 ribu warga negara Indonesia yang bekerja, belajar, dan tinggal di Taiwan.

Di antaranya ada sekitar 260.000 pekerja migran Indonesia. Di sisi lain, ada 20 ribu warga Taiwan yang menjalankan bisnis di Indonesia.

“Untuk para pekerja migran Indonesia, Taiwan memberikan gaji, asuransi kesehatan, dan kesejahteraan bagi pekerja migran Indonesia yang terbaik dibandingkan pekerja migran asing lainnya,” jelasnya.

Di bidang pendidikan, menurut John Chen,   saat ini terdapat lebih dari 16.600 pelajar Indonesia yang sedang mengejar gelar tinggi di Taiwan. Indonesia menjadi negara penyumbang pelajar asing terbesar kedua untuk Taiwan.

Dia juga menyebutkan, Di bidang pertanian, Taiwan memiliki sejarah kerja sama panjang dengan Indonesia yang dapat di­telusuri kembali ke tahun 1976. Selama 47 tahun terakhir, Taiwan Technical Mission (TTM), bekerja sama dengan pemerintah dan swasta di Indonesia, melaksanakan banyak inisiatif dan proyek berharga di Indonesia, meliputi Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan Sumatra.

Dalam aspek bantuan kemanusiaan, John Chen mengatakan, Taiwan tidak ketinggalan dibandingkan negara lain, pascagempa Cianjur pada November 2022, Pemerintah Taiwan segera menyumbangkan US$100.000 untuk rekonstruksi sekolah-sekolah di daerah bencana, termasuk memberikan bantuan sembako, kepedulian Taiwan membawa harapan baru bagi para korban bencana, tutur John Chen.

Menurut John Chen,  kerja sama Taiwan dan Indonesia selain mencakup kerja sama pertanian, pencegahan dan pengendalian demam berdarah, survei dan pemetaan lahan, perawatan medis, pembuangan sampah dan daur ulang sumber daya, Indonesia sedang berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) dalam negeri, dan pengembangan ibu kota baru Nusantara.

“Hal ini merupakan proyek kerja sama yang potensial bagi pemerintah dan perusahaan swasta Taiwan dan Indonesia,” katanya.

John Chen percaya bahwa dengan terus dikembangkannya Kebijakan Baru ke Arah Selatan, kerja sama yang saling menguntungkan dan erat antara Taiwan dan Indonesia akan terus meningkat.

Perayaan resepsi Hari Nasional Taiwan ini juga dimeriahkan sejumlah outlet Taiwan yang terkenal di Indonesia seperti Din Tai Fung, Chatime, Xing Fu Tang, Snowmonsters, Teh 63 dan kopi “Golden Malabar”. Ada juga patung es besar dari gedung Taipei 101, yang memungkinkan para tamu untuk merasakan  “Taiwan Taste” di Indonesia.

Perayaan tahun ini juga ditayangkan film Hari Nasional ” United in Strength, Taiwan Moves Forward” yang diproduksi oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan. Dari film itu para tamu undangan memungkinkan untuk belajar tentang sains dan teknologi Taiwan, perkembangan ekonomi politik, serta mengenal beragam budaya Taiwan. Resepsi Hari Nasional berakhir meriah dengan kehadiran para tamu undangan.(L/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.