Kuala Lumpur, MINA – Sebanyak 46 asosiasi ulama dan Islam Malaysia membantah tudingan pembentukan sebuah lembaga untuk memantau pengelolaan Dua Masjid Suci di Arab Saudi, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Dalam sebuah pernyataan eksklusif kepada Al Arabiya Inggris pada Sabtu (24/2), kelompok asosiasi tersebut secara pasti membantah pembentukan badan pemantau yang diduga berbasis di Malaysia.
Bantahan ini dinyatakan menyusul beredarnya berita palsu tentang pembentukan lembaga oleh Jaringan Media Al Jazeera Qatar dan situs berita lainnya. Lembaga media itu dituding memiliki kekuasaan untuk memantau administrasi Dua Masjid Suci.
“Kami mengkonfirmasi penolakan asosiasi untuk membentuk badan pemantau,” kata Dr. Fath Al-Bari Yahya, Presiden Yayasan Khair Al-Uma di Malaysia kepada Al Arabiya berbahasa Inggris.
Baca Juga: PBB: Warga Afghanistan Jadi Kelompok Pengungsi Ilegal Terbesar Kedua
Dalam sebuah wawancara telepon, Mufti dari Malaysia Dr. Zulkifli Mohamad Al-Bakri menegaskan, tidak ada semacam itu telah diciptakan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Belize Bergabung dengan Afsel di ICJ Dalam Kasus Genosida Israel di Gaza