Addis Ababa, 27 Sya’ban 1434/6 Juli 2013 (MINA) – Dalam pernyataan resminya, Uni Afrika (African Union/AU) menangguhkan keanggotaan Mesir dari tubuh benua dan menghentikan semua kegiatan dari Mesir, Jumat (5/7), setelah penggulingan Presiden Muhammad Mursi.
Keputusan dari blok 54 anggota datang ketika terjadi demonstrasi mendukung tergulingnya presiden Muhammad Mursi yang terjadi di Kairo, ibukota Mesir, Aljazeera melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
“Sebagaimana diamanatkan oleh instrumen AU yang relevan, Dewan Perdamaian dan Keamanan AU memutuskan untuk menangguhkan partisipasi Mesir dalam kegiatan AU sampai pemulihan ketertiban konstitusional,” kata Admore Kambudzi, Sekretaris Dewan Keamanan dan Perdamaian AU, setelah pertemuan Jumat.
Blok pan-Afrika bertemu pada hari Jumat di markas AU di ibukota Ethiopia untuk membahas krisis politik di Mesir, Times of India melaporkan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Dewan menegaskan kembali kecaman AU dan penolakan setiap penyitaan ilegal kekuasaan,” tambah pernyataan itu.
“Penggulingan presiden yang terpilih secara demokratis tidak sesuai dengan ketentuan yang relevan dari konstitusi Mesir, karena itu berada di bawah definisi dari perubahan konstitusional pemerintahan.”
Menjelang pertemuan tersebut, Kepala Komisi AU Nkosazana Dlamini-Zuma menekankan “posisi berprinsip” pada perubahan pemerintahan tersebut.
Namun, Mohamed Edrees, Duta Besar Mesir untuk AU, mengatakan menjelang keputusan bahwa suara dan panggilan puluhan juta orang Mesir harus didengar, dipahami dan dihormati.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Berbicara hari Jumat sebelum suspensi, Edrees mengatakan bahwa Mesir ingin mempertahankan perannya dalam AU dan terus mengambil bagian dalam keluarga itu.
Blok ini sebelumnya telah menghentikan anggota yang melanggar aturan atas perubahan konstitusional pemerintah, yang terbaru di bulan Maret yaitu menangguhkan keanggotan Republik Afrika Tengah setelah gerakan perlawanan merebut kekuasaan.
Madagaskar dan Guinea Bissau juga ditangguhkan.
Keputusan suspensi adalah respon biasa AU untuk gangguan apa saja terhadap aturan konstitusional oleh negara anggota. (T/P09/R2).
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza