Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNIKNYA MENULIS

Septia Eka Putri - Jumat, 2 Mei 2014 - 14:29 WIB

Jumat, 2 Mei 2014 - 14:29 WIB

670 Views ㅤ

Menulis.jpg">Menulis.jpg" alt="Menulis" width="220" height="146" />Oleh : Septia Eka Putri*

Menulis merupakan suatu hal yang unik. Uniknya bisa dilakukan oleh setiap orang yang mampu menulis. Dalam belajar kita menulis, di kehidupan sehari-hari pun menulis. Dalam kesendirian di kala hati gelisah juga bisa menulis, menulis kegundahan hati, keinginan hati, menulis pastinya sangat mudah dilakukan oleh setiap manusia, bahkan makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Unik bukan menulis itu ?

Kita yakin ini merupakan hak masing manusia yang terkadang kita tanya hobinya apa ? Tentu jawaban yang ditemui pasti berbeda. Ada  jawabannya hobi baca, jadi guru, photographer, wirausaha, menyanyi, menari, dokter, insinyur, polisi, dan lain sebagainya. Inilah hal yang tak pernah disadari bahwasannya tanpa disadari, bagi banyak orang, menulis merupakan hobi yang tak pernah dipikirkan. Hal ini yang sangat unik, ia sudah lahir sendirinya dari hati. Jadi menulis itu sudah menjadi kebiasaan dan hobi yang tak pernah disadari.

Dunia menulis sangat Istimewa

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Mengapa dikatakan istimewa ? Banyak orang memandang menulis merupakan hal yang biasa, kegiatan yang tidak ada istimewanya dan tidak penting. Apalagi yang sering kita temui di dunia pendidikan zaman sekarang ini, menulis dianggap kegiatan yang melelahkan, buang waktu dan buang energi. Sehingga tidak heran ketika guru memerintahkan kepada siswa untuk membuat catatan  dari buku yang disediakan kedalam buku tulis atau buku catatan, banyak siswa dan sisiwi yang enggan melakukan hal baik itu, dan memilih tidak menulis sama sekali.

Menulis merupakan kegiatan yang membuat suatu catatan atau informasi, menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat seperti pensil, pena, dan buku. Namun teknologi yang sekarang berkembang menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Menulis bisa dilakukan dimana dan kapan saja.

Menulis merupakan kegiatan yang tidak boleh dipandang rendah, dengan menulis kita lebih bisa mencapai tingkat hafalan yang lebih tinggi, dibandingkan membaca, menulis lebih kompleks dan lebih besar fungsinya menuju proses menghafal dan mengingat. Menulis juga dapat merangsang otak untuk berimajinasi. Ingatlah ilmuwan fisika pernah berkata bahwa “Imajinasi lebih tinggi dari pada ilmu pengetahuan.”

Dengan menulis kita lebih memikirkan baik atau buruknya sesuatu aktivitas yang kita buat, dengan menulis kita bisa mempunyai gagasan dan ide terhadap apa yang kita amati. Dengan menulis kita bisa menjadwalkan, menata aktivitas, dan dengan menulis kita bisa merenungkan apa yang masih tersirat di alam semesta ini, bahkan dengan menulis kita bisa cerita kepada diri kita sendiri. Inilah istimewa menulis.

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Jurnalis Muslim : Menulis

Seorang jurnalis, menulis merupakan hal yang sangat wajar, sahabat terdekatnya adalah menulis, dengan menulis, seorang jurnalis dapat mengirim berita baik media massa seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Dunia jurnalis, menulis merupakan hal yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu, dan mereka diharapkan untuk melayani masyarakat.

Sebagai jurnalis muslim, harus memiliki beberapa keterampilan berkomunikasi, memiliki kreativitas, keterampilan mempengaruhi orang, keterampilan mendengarkan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta kemampuan public speaking. Berbagai sumber yang akan didapatkan, jika orang yang tidak mempunyai kemampuan menulis tidak akan bisa menjadi jurnalis, keterampilan menulis harus diasah terus-menerus. Latihan dengan menulis buku harian pribadi. Maka ketika sudah terbiasa menulis jurnal pribadi, insyaf Allah sudah tidak ada kendala yang berat untuk menjadi jurnalis.

Jurnalis muslim harus jujur dalam menyampaikan dan menerima berita yang didapatkan. Dan menulis adalah hal yang harus diperhatikan oleh para jurnalis muslim dan jurnalis yang ada di seluruh Dunia ini. Jurnalis muslim harus berpikir keras bagaiman bisa mempengaruhi banyak orang dalam tulisan-tulisan yang akan di publishnya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

Seorang wartawan atau jurnalis harus punya kepedulian dan rasa ingin tahu yang tinggi. Istilah  “KEPO” atau Knowing  Every Particular Object itu sendiri bisa diartikan negativ. Maksudnya seorang wartawan memang harus kepo, akan tetapi terarah, tidak semua yang tahu dipedulikan secara berlebihan, kecuali jika hal itu penting untuk diketahui.

Penulis Sukses Panutan untuk Belajar Menulis

Banyak sekali penulis yang menulis beberapa hasil karya yang menakjubkan yang ditulis olehnya. Ini bisa menjadi panutan kita untuk lebih belajar lagi menjadi penulis yang mampu menulis lembar-lembar indah bak jadi suatu petunjuk untuk membuat kita beramal di jalan Allah, baik itu berdakwah dan berbagi Ilmu.

Habiburrahman El-Shirazy yang berhasil meluncurkan karya-karya indah di antaranya, Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Berbuah Syurga, Ketika Cinta Bertasbih, hal ini juga terjadi oleh Ustad Felix Y Siauw yang berhasil menggugah remaja di Indoneisa dengan karya-karyanya yaitu, Udah Putusin Aja!, Yuk, Berhijab!. Hal yang sama juga dialami oleh Asma Nadia dengan karyanya yaitu, Jilbab Traveller, Assalamualaikum Beijing dan masih banyak karya-karya lainnya. Begitupun penulis dan sekalian artis yang pernah melakoni karya Habiburrahman Ketika Cinta Bertasbih yaitu Oki Setiana Dewi penulis buku Sejuta Pelangi ini. Masih banyak lagi penulis hebat di Indonesia bahkan diseluruh dunia yang bisa menjadi contoh atau panutan dalam menulis karya-karya indah di Muka bumi ini yang bisa menjadi kan kita mendapat ilmu, ilmu dunia dan ilmu Akhirat.

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam

waktu/">Lupa Waktu

Time is success, waktu merupakan suatu hal yang mana beranggapan waktulah yang mengatur kita. Anggapan seperti ini lah yang membuat kita akan lupa dengan kewajiban, baik itu kewajiban seorang Ibu, Ayah, Anak, Kakek, Nenek, dan bahkan kewajiban kita semua, dengan keasikan menulis kita waktu/">lupa waktu, bahkan waktu ibadah, naudzubillah semoga kita tidak termasuk orang yang lalai dalam waktu.

Maka dari itu menjadi seorang yang hobi menulis, ingatlah akan waktu istirahat, dimana waktu istirahat sangat penting bagi kita untuk rehat sejenak dari aktivitas yang fana ini. Dengan mengisi waktu yang bermanfaat seperti, shalat, mengaji, belajar, dan membatu orang tua, dan kewajiban-kewajiban positiv lainnya.

Maka dari itu sukseskan waktu dengan menjadwalkan jam kerja kita dengan serapi dan sebaik mungkin, agar kita tidak lalai dalam kehidupan yang fana ini. Menulis bisa dilakukan, dimana dan kapan saja, sempatkanlah menulis, karena dengan menulis kita mampu merubah hidup menjadi lebih baik. Kita yang seharusnya mengatur waktu. Bukan waktu yang mengatur kita. Maka dari itu jadilah seorang penulis dan seorang yang hobi menulis tidak lupa akan kewajiban kita sebagai manusia di muka bumi ini. Walahu’alam. (Septia Eka Putri/R2).

Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina

*Wartawan MINA

Mina Islami News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
Kolom
Kolom
Tausiyah