Amman, 13 Shawwal 1435/9 Agustus 2014 (MINA) – Unjuk rasa menentang agresi Israel ke Gaza terjadi di beberapa negara antara lain di Yordania, Bahrain, Pakistan, Sri Lanka, Korea Selatan dan Belgia.
Aksi unjuk rasa itu menyuarakan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang jadi korban serangan brutal Zionis Israel, demikian laporan Press Tv yang dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Pada Jumat, terjadi unjuk rasa di Yordania dan Bahrain, menentang rezim Israel yang selama lebih dari satu bulan telah menyerbu Jalur Gaza.
Warga Bahrain mengadakan demonstrasi anti-Israel di kota Manama, sedangkan di ibukota Yordania, Amman, ribuan warga Amman menyerukan diakhirinya serangan brutal zionis Israel.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Demonstran di Kolombo, ibukota Sri Lanka, melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, mendesak Washington untuk menekan rezim Israel menghentikan agresinya terhadap Palestina.
Aksi serupa digelar di negara-negara lain, termasuk Korea Selatan, Belgia, dan Pakistan.
Disuarakan : “Saudaraku, sebuah Palestina yang tertindas memanggil saya untuk membantu. Ini tidak satu suara, ini adalah suara dari ribuan rakyat Palestina, yang merupakan suara dari anak-anak dan orang tua di Jalur Gaza. Ini adalah suara pahit dengan perasaan menangis dan terengah-engah dari muslim yang tertindas. Ini adalah suara dari orang-orang yang bernapas untuk terakhir kali.”
“Insya Allah, kami hadir di sini. untuk mendukung saudara-saudara di Palestina, kekayaan dan hidup kami hanya untuk membantu Anda,” kata seorang pengunjuk rasa di Pakistan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pesawat – pesawat tempur dan pasukan darat Israel telah menggempur berbagai wilayah di Jalur Gaza, menghancurkan rumah-rumah dan mengubur hidup keluarga Palestina di bawah reruntuhan, sejak 8 Juli, lebih dari sebulan yang lalu.
Sekitar 1.900 orang, termasuk perempuan dan anak-anak tewas dan hampir 10.000 luka luka akibat serangan rezim Zionis Israel.
“Hampir 400.000 anak – anak Palestina membutuhkan bantuan psikologis akibat bencana dan tragedi perang”, demikian UNICEF , badan bantuan PBB untuk Anak-anak. (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon