Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Perbedaan pendapat seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk lebih mempererat dan menyatukan hati dalam ikatan tali Al-Jama’ah. Demikian ditekankan Ustadz Hidayaturrahman, Amir Lajnah Tetap Istinbath (LTI) Wilayah Lampung pada Taklim Markaz II yang bertempat Masjid An-Nubuwwah, Dusun Al-Muhajirun, Negara Ratu, Natar Lampung Selatan, Lampung pada Ahad (1/1).
Acara yang akan rutin diselenggarakan setiap dua bulan sekali ini mengangkat tema ‘Musibah dan Bencana Sebagai Nasihat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dengan Hidup Berjamaah’.
Hidayaturrahman menyampaikan, perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa terjadi bahkan sejak zaman khalifah. “Tugas Utama kita adalah adalah berjuang menghindari dan membersihkan diri dari kedengkian dan sifat-sifat buruk yang hadir di dalam hati sesama kita sehingga terhindar dari azab Allah,” katanya.
Lebih lanjut Hidayaturrahman mengatakan, azab yang terjadi tidak hanya dapat hadir dari langit dan bumi semata, melainkan juga berpotensi terjadi melalui diri kita. Kedengkian, kebencian serta merasa paling benar menjadi alasan atas perpecahan yang saat ini banyak terjadi.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Allah merupakan pemilik kekuasaan absolut di dunia ini. Dia mampu menjadikan bumi yang saat ini sedang kita pijaki seketika membelah atau menutup kembali atas perintahnya. Akan tetapi, terlepas dari semua itu, rahmat Allah melampaui kemurkaan-Nya selama kita memiliki empati untuk terus bahu-membahu dalam hal kebaikan sesama umat Islam. “Dakwah kita merupakan bagian dalam mengamalkan Al-Jama’ah,” ujarnya.
‘’Mari kita tebarkan rahmat sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya, illa rahmatan lil a’lamin. Jangankan manusia, alam semesta itu harus mendapatkan rahmat atas keberadaan kita,” katanya.(L/amy/B03/P2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan