Ustadz Husein Alattas: Memahami Watak dan Karakter Manusia dalam Al-Quran

Bekasi, MINA- Pembina Radio Silaturahim (Rasil), Ustadz Husein Alattas mengatakan, manusia diciptakan dalam keaadaan lemah. Namun Allah memberi petunjuk agar dapat , dan kelemahan-kelemahan manusia sebagaimana yang diuraikan dalam Al-Quran.

Hal itu disampaikannya saat kajian Ulumul Qur’an yang disiarkan langsung dengan tema “Manusia Dalam Perspektif Al Qur’an,” Sebagaimana  keterangan yang diterima MINA.

Menurutnya, kata Al-Insan menggambarkan sepasang manusia yang hidup berpasangan. Allah ciptakan sebagai pria dan wanita saling melengkapi dengan kesatuan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala melindungi mereka menuju kehidupan yang benar-benar mulia, mensucikan mereka membimbing mereka ke jalan yang lurus.

Disebutkan dalam Al-Quran, pasangan pria dan wanita yang diciptakan Allah berasal dari entitas yang sama-sama baik fisik maupun jiwa, agar mereka dapat membangun kebersamaan dalam kehidupan berumah tangga dan dalam kehidupan sosial.

Selain itu, perbedaan warna kulit, suku, bangsa, begitu pula status sosial, itu semua merupakan perbedaan-perbedaan yang tidak mendasar. Tolak ukur kemuliaan seseorang adalah keimanan dan ketakwaannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian kata An-Naas menggambarkan keluarga besar manusia yang bersuku-suku, berbangsa-bangsa,  hakikatnya berasal dari ayah ibu yang sama dan diciptakan dari asal-usulnya sama.

Allah menciptakan manusia bukan untuk saling bermusuhan, menindas, tetapi untuk saling mengenal kemudian saling bekerja sama dalam menjaga, memelihara kehidupan sebagai amanat Allah, agar mereka menjaga kelestariannya, tidak melakukan kerusakan, mengikuti bimbingan Allah dan mensyukuri nikmat serta menghormati kebesaran dan keagungan Allah yang telah melimpahkan berbagai macam karunia hingga mereka termasuk orang yang bersyukur.

Selanjutnya adalah Al-Basyar, merupakan sebuah gambaran manusia secara fisik (materi) yang memiliki kulit, anggota badan, daging dan darah yang terdapat dalam tubuh manusia.

Itulah gambaran Allah yang diterangkan dalam Al-Quran mengenai asal usul, watak dan karakter manusia, selain itu beberapa hal yang perlu kita pahami selanjutnya adalah sifat-sifat manusia.

Sifat Manusia

Sifat-sifat yang Allah terangkan mengenai manusia patut untuk menjadi perhatian. Jika kita tidak mengenal diri kita, bagaimana kita akan mampu untuk menyempurnakan diri kita?.

Manusia pertama kali diciptakan dalam keadaan yang lemah. Untuk membuat fisik dan jiwanya kuat membutuhkan latihan dan pendidikan. Bagi orang yang beriman, sholat merupakan sarana untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan dengan Allah.  Begitu juga dengan syariat lainnya seperti puasa, zakat, haji, sedekah yang itu semua akan menumbuhkan hal-hal yanng baik dalam diri kita.

“Allah mengaruniakan pendengaran, penglihatan dan hati nurani dengan tujuan untuk menguji manusia. Maka dengan pemberian tersebut, Allah jadikan manusia dapat mengambil pelajaran  dari apa yang didengar dan dilihat sehingga tidak lagu dalam keadaan bingung.  Allah juga mengutus rasulNya dan menurunkan kitabNya di tengah-tengah manusia,” ungkapnya.

Selain itu, salah satu sifat manusia yang Allah sebutkan dalam Al-Quran yaitu Ad-dho’if, lemah baik secara fisik ataupun jiwanya.

Tetapi Allah akan memperkuat jiwanya dan fisiknya dengan bimbingan dan tuntunannya di saat ia beriman, beramal sholeh dan mengikuti petunjuk Allah, maka akan selamat dari kerendahan dan kehinaan.

Al-Quran tidak akan memaksa manusia, karena ini adalah pilihan mereka dan akan dipertanggung jawababkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pungkasnya

Bila Anda ingin memahami sifat-sifat manusia dengan baik dan benar, maka kembalilah kepada Al-Quran, maka Anda akan temukan semuanya dengan jelas dan gamblang.

Kemudian sifat manusia yang lemah, yaitu mudah terkena penyakit.  Juka tertimpa cobaan kesempitan dan keburukan langsung berkeluh-kesah dan berputus asa. Kelemahan manusia lainnya adalah berlepas diri dari tanggung jawab, serta kufur terhadap nikmat yang telah Allah berikan.

Bagaimana dengan watak manusia? Manusia juga memiliki potensi watak yang buruk, seperti gemar berdebat, membantah, memutar balikan fakta,  dan melakukan pembenaran atas perbuatan-perbuatannya.

Dari sifat manusia yang diceritakan dalam Alquran, sifat itu muncul tidak bersamaan dengan kelahiran manusia. Karena semua manusia diciptakan dalam keadaan yang suci, bersih dan baik.  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sifat manusia sehingga memiliki sifat buruk dan merugikan dirinya sendiri, yaitu; pengaruh lingkungan, pendidikan, dan keturunan.

Kita harus ingat, pada dasarnya, manusia itu semuanya baik. Oleh karena itu, setiap ajakan yang disampaikan oleh Al-Quran maupun Nabi Muhammad, sudah sesuai dengan fitrahnya. Tinggal manusia menyambutnya, punya kemauan untuk berubah dan mendekatkan diri kepada pada Allah. (A/SH/P2)

Mi’raj News Agecy (MINA)