Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Pembina Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, Ustaz Abul Hidayat Saerodjie mengatakan, bahwa Al-Qur’an adalah nikmat terbesar umat Islam.
“Karena Qur’an merupakan obat penawar jiwa, meliputi obat penawar seperti kegelisahan hati manusia, dari berbagai syubhat kejahilan berbagai pemikiran yang merusak penyimpangan,” kata ustaz Abul dalam ceramah Subuh di Masjid Darul Hijrah, Cileungsi, Bogor, Ahad (15/11).
Ia mengutip ayat Qur’an, “Dan kami turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS, Al-Isra: 82). Umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk segenap manusia di muka bumi yang akan selalu mendapat pertolongan dan ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ustaz Abul menceritakan tentang pertemuan dengan KH. Ahmad Hasyim Muzadi saat menghadir konferensi internasional di Jakarta katanya umat Islam akan terus difitnah dan mendapat cobaan. “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman, dan mereka tidak diuji. Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta” (QS Al-Ankabut: 2-3).
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”
Ia melanjutkan dengan mengutip Ibnu Qayyim al-Jauziyah, membaca Qur’an dapat mengobati penyakit jasmani dan rohani seseorang. Karena sumber penyakit rohani ketika seseorang menuntut ilmu bukan mengharapkan ridha Allah.
“Musuh umat Islam, yaitu kebodohan, kemiskinan, dan penyakit hati, maka ini harus menjadi peringatan kita akan selalu dekat dengan taklim,” Menurutnya, Kami (kata Allah) jadikan musuh-musuhnya. menipu memusuh dan menghancurkan umat Islam agar tidak bersatu. Setan musuh yang nyata bagi manusia dan tidak nampak, tapi memiliki banyak tipu-daya dan cara untuk mencapai tujuannya.
“Tidak suka menghadir taklim, pengajian, dan tadarus Qur’an inilah sifat setan. Qur’an membeberkan peta kehidupan menuju jalan keutamaan yang diridha Allah, namun di sisi lain ada jalan kesesatan,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa Allah telah menyuruh manusia untuk memilih diantara dua jalan, jalan kesesatan dengan melakukan amal-amal buruk dan jalan ketaqwaan dengan melakukan amal-amal baik, Sedangkan jalan ke Neraka selalu diberikan keindahan oleh setan. (L/R4/P1)
Baca Juga: Menag Sayangkan Banyak yang Ngaku Ulama tapi Minim Pengetahuan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK