Sukoharjo, MINA – Memajukan Indonesia menjadi negara yang disegani dan berpengaruh di dunia diperlukan lima instrumen penting. Lima instrumen ini merupakan cita-cita para pendiri bangsa yang termuat pada alinea kedua pembukaan UUD 1945.
Pernyataan ini disampaikan Pimpinan AQL Islamic Center KH Bachtiar Nasir saat mengisi Tablig Akbar Gebyar Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 di lapangan Desa Wonorejo Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (5/11).
“Yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Itulah lima cita-cita pendiri bangsa. Indonesia akan maju manakala menjalankan amanah UUD 1945,” ungkap KH Bachtiar Nasir yang akrab disapa UBN.
Adapun isi pembukaan UUD 1945 alinea kedua berbunyi: “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.”
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Menurut UBN, kesejahteraan masyarakat terwujud manakala keadilan ditegakkan. Keadilan tidak akan tegak tanpa negara yang berdaulat. Negara berdaulat tidak akan terwujud manakala masyarakat tidak bersatu.
“Dan gara-gara bersatu inilah, bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka,” tegas UBN.
Namun faktanya saat ini, kata UBN, masyarakat Indonesia masih terpecah belah, lebih dominan karena perbedaan pilihan politik. “Politik itu penting, tapi jangan mau dipecah belah,” kata UBN berpesan kepada ribuan jemaah yang hadir.
Lebih lanjut UBN berharap masyarakat Indonesia menatap masa depan dengan melupakan perpecahan pada masa lalu. Pilihan politik harus diupayakan untuk kemajuan bangsa.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Siapapun yang kita pilih, harus memiliki komitmen membawa Indonesia yang merdeka, Indonesia yang bersatu, Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang adil, dan Indonesia yang makmur. Pembukaan UUD ini cerdas sekali. Saya yakin dunia akan tercerahkan dengan pembukaan UUD 1945,” ujar UBN.
Tablig Akbar Gebyar Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 di Sukoharjo dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat setempat. Seperti Wiwoho Adji Santoso (Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Sukoharjo), Qualty Alkatiri (Wakil Ketua DPRD Jateng Fraksi PKS), Hery Mulyadi (Camat Polokarto), Yusuf Azis Rahma (Kades Wonorejo), Kapolsek dan Danramil. (R/R4)/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak