Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustaz Fadzlan Garamatan: Beribadah Kepada Allah Bentuk Kemerdekaan Sejati

kurnia Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 18 Agustus 2024 - 09:12 WIB

Ahad, 18 Agustus 2024 - 09:12 WIB

18 Views ㅤ

Pimpinan Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) KH MZ Fadzlan R Garamatan saat pimpin upacara peringatan HUT RI ke-79 Tahun di Bekasi pada Sabtu 17 Agustus 2024 (Foto: MINA)

Bekasi, MINA – Pimpinan Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) KH MZ Fadzlan R Garamatan mengatakan penghambaan atau beribadah kepada Allah Ta’ala merupakan bentuk kemerdekaan sejati.

“Hakikat kemerdekaan dalam agama Islam adalah kebebasan yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan sesuatu,” kata Kiai Fadlan saat pimpin upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Sabtu (17/8), di Lapangan Merah Putih Ponpes Nuu Waar AFKN Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Upacara yang diikuti ratusan santri Nuu Waar dan tamu undangan ini dipimpin oleh Inspektur Upacara Presiden AFKN, KH MZ Fadzlan R Garamatan. Kiai Fadzlan mengatakan, penghambaan kepada Allah Ta’ala merupakan bentuk kemerdekaan sejati.

“Penghambaan kepada Allah Rabbul Alamin menjadi kemerdekaan sejati bagi setiap insan Indonesia. Menjadi aplikasi, menjadi kerinduan kepada Allah,” ujar Kiai Fadzlan.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Menurutnya, ketika kemerdekaan bukan penghambaan kepada Allah, maka terjadi kerusakan-kerusakan di muka bumi. Ia mencontoh terbitnya peraturan pemerintah soal pembagian alat kontrasepsi di sekolah.

“Potret Indonesia merdeka 79 tahun. Padahal konstitusi menjelaskan kepada kita mencerdaskan kehidupan bangsa. Cerdas akidah, cerdas akhlaknya,” ungkap Kiai Fadzlan.

“Potret Indonesia saat ini penuh dengan pornografi, pornoaksi, judi, ketidakadilan. Bahkan negara ini menangis,” kata Kiai Fadzlan.

Kiai Fadzlan mengajak agar kemerdekaan ini diisi dengan energi perubahan. Setiap masyarakat memiliki kewajiban yang sama membangun energi perubahan.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Sejatinya kemerdekaan yang diraih setelah masa penjajahan 350 tahun menjadi titik kebangkitan rakyat Indonesia. Apalagi dengan ideologi Pancasila yang penuh dengan nilai kebajikan semestinya menjadi spirit bangsa.

Kiai Fadzlan mengingatkan akan fenomena orang-orang yang mendustakan agama. Mereka yang hidup berbangsa dan bernegara tetapi jauh dari nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai agama.

“Kemerdekaan itu mencerdaskan, mencerahkan, mengkaryakan, memandirikan, membangun peduli kepada komponen bangsa. Agar Indonesia terhindar dari Aroaitalladzi yukadzibu biddin,” ungkap Kiai Fadzlan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Rekomendasi untuk Anda