Cibubur, MINA – Banyak kenangan terkesan atas kepergian Gurunya Manusia Munif Chatib. Dalam Tausyiah mengenang Munif Chatib di Masjid Silaturahim, Ahad (3/7), Dewan Syariah Rasil Ustaz Husein Alattas mengatakan, kepergiannya merupakan kejutan bagi yang ditinggalkan, walaupun kematian merupakan hal yang tak terelakkan.
“Ia terkenal pada senyumnya, semangatnya ketekunannya baik pada saat sehat maupun sakit. Di telah meninggalkan dunia dengan ilmu yang bermanfaat,” ujarnya.
Ustaz Husein menyatakan walaupun dalam kondisi berat dan sakit, munif chatib tetap berangkat untuk menyebarkan kebaikan. “Beliau sangat menjaga komitmen,” pungkasnya.
Dalam tausiyah yang disampaikan secara virtual via Zoom, pengasuh program RDNA (Renungan Di bawah Naungan Alquran) ini menambahkan Munif Chatib telah membangun pondasi pendidikan yang benar-benar amat diharapkan.
”Mudah-mudahan yang datang setelah beliau akan berjuang untuk menyempurnakan metode pendidikan yang amat manusiawi pada setiap manusia,” ujarnya.
Menurut Ustaz Husein, konsep yang diusung Munif Chatib adalah setiap anak didik memiliki potensi masing-masing dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kepada semua makhluk-Nya. Tidak semua orang harus menguasai satu bidang atau bersepakat bersama-sama menekuni bidang, setiap orang diberikan oleh Allah potensi yang berbeda.
Dia juga menuturkan, dalam perjalan hidupnya, Munif Chatib telah memberikan kesempatan pada setiap anak untuk dapat mempertajam potensi yang mereka miliki, pendidikan yang menekankan fokus dan perhatian yang sama tanpa membedakan satu sama lain. “Karena setiap anak dilahirkan menjadi juara,” tandasnya.
Diakhir tausiyahnya, UHA (Ustaz Husein Alattas) menutup dengan doa semoga apa yang telah dilakukannya menjadi amal shalih yang terus bersemi hingga akhir dunia, dan yang ditinggalkan bersabar atas kepergiannya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
”Semoga kita yang hidup dapat pelajaran dari apa yang belum AllahSubhanahu Wa Ta’ala berikan, dan kita dapat meninggalkan dunia ini dengan penuh tanggung jawab yang akan kita bawa ke hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pencipta langit dan bumi,” ujarnya.
Sebelumnya, doa bersama Keluarga Besar YPSJ dilaksanakan di Masjid Silaturahim, Kp Kalimanggis, Cibubur, dimulai pukul 19.30 WIB, dipimpin Ustad Arif.
Tampak hadir juga Ketua Umum Yayasan Pendidikan Silaturahim Jatikarya (YPPSJ) Ichsan Thalib, para guru SD, SMPIT, SMAIT Insan Mandiri Cibubur, DKM Masjid Silaturahim serta warga Kalimanggis.
Munif Chatib, seorang praktisi pendidikan dan penulis buku-buku pendidikan populer yang buku pertamanya berjudul “Sekolahnya Manusia” dan rilis pada 2009 dan dibedah bersama Bobbi De Porter, penulis buku Quantum Learning dan juga mentornya saat studi Distance Learning di Supercamp Oceanside, California, USA.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Munif Chatib “Gurunya Manusia” wafat pada Kamis (30/6). Narasumber program acara Bincang Pendidikan di Radio Silaturahim (Rasil) 720 AM itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Yayasan Mohdar, Tapos, Kota Depok setelah shalat Jumat (1/7).
Buku pertamanya berjudul Sekolahnya Manusia rilis pada tahun 2009 dan dibedah bersama Bobbi De Porter, penulis buku Quantum Learning dan juga mentornya saat studi Distance Learning di Supercamp Oceanside.
Karya lainnya yang ia sumbangkan untuk pendidikan Indonesia adalah buku berjudul Orang tuanya Manusia (2012), Kelasnya Manusia (2013), #ParentLearn (2016), dan lain-lain.
Pandangan Munif tentang dunia pendidikan juga ia tuangkan dalam program Bincang Pendidikan yang tayang di kanal YouTube Rasil TV serta Radio Silaturahim 720 AM.(L/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)