Jakarta, MINA – Narasumber dalam program acara Tamu Kita melalui kanal Youtube Rasil TV Ustaz Ojatsu mengatakan, riba menghancurkan kehidupan seseorang.
“Saya menemukan, riba itu tidak hanya dilakukan di kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu saja, ternyata para remaja juga mengikuti hal yang serupa, melalui pinjaman online. Hingga akhirnya ada yang tidak bisa membayar hutang tersebut karena bunganya sudah besar, memutuskan untuk bunuh diri,” ujarnya, Rabu (18/11).
Ustaz Ojatsu melanjutkan, kami mendirikan Komunitas Anti Riba (Karib), membantu memberikan solusi dari beban hutang riba, pendirinya dulu pernah terlibat dengan hutang riba, dan akhirnya bertekad membuat komunitas untuk menolong umat yang terlilit utang riba.
“Lebih dari 30 ribu anggota yang tergabung di komunitas kami, setiap pekan ada perkumpulan rutin, bermuhasabah bersama, kemudian kita saling mendoakan sesama . Bedah tuntas dosa riba, juga memberikan solusi, selanjutnya akan dibina dan disediakan bisnisnya sesuai syariah,” jelasnya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Pada acara yang sama juga, Ustaz Saiful, anggota dari Karib mengatakan, sebelum bergabung di komunitas ini, saya seorang pelaut. Saya merasakan kegelisahan dalam hidup, ternyata ada riba didalam harta yang saya makan.
“Karena waktu itu, ketika pulang, saya beli mobil, motor semuanya saya beli dengan cicilan, jadi setiap dapat uang hanya habis untuk membayar cicilan tanpa ingat untuk sedekah,” terangnya.
Ia melanjutkan, perkara riba merupakan perkara yang dianggap sepele di kalangan sebagian umat Muslim di Indonesia, padahal perkara riba ini perkara yang sangat besar.
Seperti dalam surah Al Baqarah ayat 276, yang artinya Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Saiful berpesan, jika kita menginginkan sesuatu, jangan sampai bersinggungan dengan riba, konsepkanlah dan jadwalkanlah mintanya langsung kepada Allah Azza Wa jalla, di waktu yang diijabahkan doa, seperti di sepertiga malam.
“Ketika sudah yakin dengan Allah, insyaAllah akan dimudahkan,” tegasnya. (L/Hju/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas