Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SMAIT Insan Mandiri Cibubur Selenggarakan Pelatihan Cara Berpikir Suprarasional

sri astuti - Kamis, 20 Agustus 2020 - 09:29 WIB

Kamis, 20 Agustus 2020 - 09:29 WIB

49 Views

Bekasi, MINA – Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Insan Mandiri Cibubur menyelenggarakan pelatihan cara berpikir suprarasional “Tiga Natena Manusia” dengan pemateri Ridwan Hasan Saputra (RHS) pada Rabu (19/8).

Acara tersebut terselenggara atas kerja sama antara SMAIT Insan Mandiri Cibubur dengan Radio Silaturahim (Rasil) dan dihadiri oleh puluhan guru SMAIT Insan Mandiri.

Ridwan mengatakan, berpikir suprarasional adalah berpikir dengan menggunakan hati sehingga menggunakan hal-hal yang tidak kasat mata, tidak terindra oleh panca indra atau hal yang gaib

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan bagaimana cara berpikir supranasional dalam situasi sulit dan mampu melewati masalah pada masa pandemi Covid 19.

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

“Hendaknya kita berpikir positif di masa pandemi ini dengan memperbanyak bersedekah, tolong menolong dengan memperluas rejeki, karena apa yang kita berikan kepada orang lain akan kembali kepada sumber rejeki yang kita miliki,” kata Ridwan.

Selain itu, Ridwan juga memberikan cara mengaktifkan tiga Antena Suprarasional Manusia.

Pertama, pola pikir natural melalui panca indera. Manusia yang hanya menggunakan pola pikir natural saja, akan tertinggal oleh peradaban zaman yang saat ini tengah melesat deras.

Kedua, pola pikir rasional dengan menggunakan akal (berpikir). Pentingnya pola pikir ini, jika kita hidup tidak menggunakan akal, maka hidup kita tidak akan berkembang. Salah satu upaya yang perlu dikuatkan adalah dengan berlatih, membaca, dan menganalisis setiap masalah.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Ketiga, melibatkan hati. Pola pikir ada dua model, yaitu hati yang mendapatkan petunjuk dari setan yang disebut supranatural, dan hati yang dapat petunjuk dari malaikat yang disebut suprarasional. Hati yang suprarasional selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap denyut nadi kehidupan.

Ridwan merupakan penggagas dan pendiri Klinik pendidikan MIPA, atau lebih dikenal dengan KPM yang berlokasi di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Dalam pelatihannya ia tidak memasang tarif dala karena percaya bahwa sumber rejeki yang ia berikan kepada siapapun akan kembali kepada pemberinya. (R/R7/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Indonesia