Ustaz Syafiq Basalamah dan Ratusan Jamaah Umrah Dipulangkan ke Tanah Air

Amman, MINA – Jamaah umrah Indonesia yang tertahan di Yordania berjumlah 285 orang, termasuk penceramah kondang Ustaz Syafiq Riza Basalamah dipulangkan ke tanah air menyusul kebijakan Arab Saudi untuk menghentikan sementara izin masuk ke negaranya.

Ustaz Syafiq merupakan lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi dengan predikat summa cumlaude dan sekarang aktif berceramah di beberapa wilayah di Indonesia.

Ustaz Syafiq bersama jamaah lainya diterbangkan dari Bandara Queen Alia, Yordania menuju Tanah Air pada Rabu (4/3) dan merupakan kloter terakhir jamaah umrah Indonesia yang tertahan di negara itu.

“Keputusan Arab Saudi menimbulkan kekhawatiran bagi para jamaah yang tertahan, khususnya terkait dengan kepastian kepulangan mereka,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Yordania Andy Rachmianto dalam siaran pers yang diterima MINA, Sabtu (7/3).

Indonesia melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) Amman bergerak cepat mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan hadir untuk para Jemaah di Bandara Queen Alia.

“Sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi WNI di luar negeri, KBRI Amman telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan perwakilan agen perjalanan, jamaah, dan maskapai penerbangan untuk memastikan kepulangan para jamaah kembali ke Indonesia secepatnya,” ujarnya.

Indonesia melakukan upaya semaksimal mungkin agar para Jamaah mendapatkan hak-haknya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Yordania merupakan salah satu destinasi ziarah bagi jamaah umroh plus asal Indonesia yang umumnya dirangkaikan dengan ziarah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina.

Sejumlah situs-situs sejarah Islam di Yordania yang sering dikunjungi jamaah umrah Indonesia antara lain Gua Kahfi (Ashabul Kahfi), situs perang Mu’tah dan perang Yarmouk, makam para sahabat Nabi, dan Laut Mati.

Dalam tiga tahun terkahir, jumlah wisatawan Indonesia ke Yordania mengalami kenaikan 30 persen hingga mencapai lebih dari 45.000 orang setiap tahunnya. (R/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)