Kabul, MINA – Utusan khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad mendarat di Kabul pada Senin (1/3) untuk pertemuan dengan pejabat lokal, dalam upaya menghidupkan kembali proses perdamaian yang lesu karena kekerasan meningkat di negara itu.
Kedatangan Khalilzad menandai pertama kalinya dia kembali ke Afghanistan sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari dan memintanya untuk tetap di posnya, Nahar Net melaporkan.
Spekulasi tersebar luas tentang masa depan AS di Afghanistan, setelah Gedung Putih mengumumkan rencana untuk meninjau kembali kesepakatan penarikan yang ditengahi oleh Khalilzad dan Taliban di Doha tahun lalu.
Di bawah perjanjian itu, AS akan menarik diri dari Afghanistan pada Mei, tetapi gelombang pertempuran telah memicu kekhawatiran bahwa keluarnya dari negara itu dapat menimbulkan kekacauan yang lebih besar karena pembicaraan damai antara pemerintah Kabul dan Taliban terus macet.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Di Kabul, Khalilzad bertemu dengan Abdullah Abdullah, Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan yang mengawasi pembicaraan damai Kabul dengan para pejuang di Qatar.
Kedua belah pihak “membahas pembicaraan di Doha dan peninjauan kembali kesepakatan AS-Taliban oleh pemerintah AS, mengakhiri perang di Afghanistan dan cara untuk menemukan penyelesaian politik melalui pembicaraan di Afghanistan,” kata seorang juru bicara kantor Abdullah.
Utusan itu juga akan melakukan perjalanan ke Qatar, di mana dia akan bertemu dengan para pemimpin Taliban, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Khalilzad adalah seorang ilmuwan politik kelahiran Afghanistan. Ia seorang veteran pemerintahan Republik yang pernah menjabat sebagai duta besar AS untuk PBB, Irak dan Afghanistan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)