Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Utusan PBB: Kondisi Gaza Sangat Rapuh

sajadi - Rabu, 28 Agustus 2019 - 11:09 WIB

Rabu, 28 Agustus 2019 - 11:09 WIB

4 Views

In this May 22, 2019, image obtained from the UN, Nickolay Mladenov (on screen), Special Coordinator for the Middle East Peace Process, addresses the UN Security Council as it considers the situation in the Middle East, including the Palestinian question. - The US on May 22, 2019, called for dismantling the UN Palestinian refugee agency UNRWA, weeks before unveiling the economic aspects of its long-awaited Middle East peace plan. Addressing the UN Security Council, US adviser Jason Greenblatt said UNRWA was a "bandaid" and that it was time to hand over services assured by the UN agency to countries hosting the Palestinian refugees and NGOs. (Photo by Loey FELIPE / SC Chamber / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT "AFP PHOTO / UN / Loey Felipe" - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS

New York, MINA – Koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov menggambarkan situasi di Jalur Gaza sangat rapuh.

Mladenov mengatakan dalam pengarahannya kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (27/8), keputusan Israel untuk mengurangi proporsi bahan bakar akan menyebabkan berkurangnya pasokan listrik dan berkurangnya layanan publik di Jalur Gaza.

Menurut laporan Palinfo pada Rabu (28/8) Utusan PBB tersebut mengisyaratkan adanya krisis kesehatan yang terjadi di Gaza dengan penurunan akses ke pengobatan dan obat-obatan di Gaza.

Israel juga terus melanggar hukum internasional dengan melanjutkan tindakan permukiman. Ia menegaskan, seharusnya Israel menghormati peran pemerintah Yordania yang berwenang dalam menangani sejumlah tempat suci di Al-Quds, termasuk tempat suci ummat Islam maupun Kristen.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Pada Senin (26/8) otoritas Israel memutuskan untuk mengurangi pasokan bahan bakar ke Gaza, dengan klaim adanya roket yang diluncurkan ke wilayahnya.

Langkah Israel tersebut akan memperburuk kondisi listrik di Jalur Gaza, yang telah dilanda krisis besar selama lebih dari satu dekade. (T/Sj/P2))

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Palestina
Palestina
Internasional
Indonesia