Beijing, MINA – Para pejabat kesehatan China mengkonfirmasi bahwa virus menular Corona baru menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan di negaranya yang dapat ditularkan melalui kontak antarmanusia.
Heather Yourex-West melaporkan kekhawatiran jumlah kasus akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Global News melaporkan, Selasa (21/1).
Menurut laporan, wabah virus corona baru telah menyebar ke lebih banyak kota di China, termasuk ibu kota Beijing dan Shanghai, kata pihak berwenang. Itu kasus keempat yang telah dilaporkan di luar perbatasan China.
Komisi Kesehatan Nasional China mengkonfirmasi bahwa virus itu yang menyebabkan jenis pneumonia (jenis radang paru-paru).
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Presiden Xi Jinping mengatakan, menghentikan wabah dan menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama karena jumlah pasien lebih dari tiga kali lipat dengan orang ketiga meninggal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (20/1) mengatakan akan mengadakan komite darurat mengenai coronavirus untuk memutuskan apakah wabah itu merupakan keadaan darurat publik internasional dan rekomendasi apa yang harus dibuat untuk membantu mengelolanya.
Pekan depan ratusan juta orang China akan bepergian ke dalam dan luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai Ahad ini.
Pihak berwenang di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan banyak negara Asia, telah meningkatkan pemeriksaan para pelancong dari Wuhan, kota pusat tempat virus pertama kali ditemukan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Pihak berwenang mengkonfirmasi total 217 kasus baru virus di China awal tahun 2020, 198 di antaranya berada di Wuhan.
Lima kasus baru dikonfirmasi di Beijing dan 14 lainnya di provinsi Guangdong, kata laporan itu.
Pernyataan lain mengkonfirmasi kasus baru di Shanghai, sehingga jumlah kasus yang diketahui di seluruh dunia menjadi 222.
Virus ini termasuk dalam keluarga coronavirus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang secara global selama wabah 2002-2003 yang juga dimulai di China.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Gejalanya meliputi demam dan kesulitan bernafas, yang mirip dengan banyak penyakit pernapasan lainnya dan menimbulkan komplikasi. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MNA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon